Langsung ke konten utama

Ujian


Beberapa minggu ini kita dihebohkan dengan berita ujian untuk siswa SMA dan kemarin ujian nasional untuk anak SMP pun berakhir kemarin, kalau dipikir-pikir senang sekali orang dewasa itu sedikit-sedikit melakukan ujian. Tes ini dan tes itu, mungkin mereka tahu betapa sulitnya untuk mencapai sesuatu #halah.

Jadi ingat momen saat ujian nasional waktu jaman SMA delapan tahun yang lalu (langsung merasa tua). Ya, waktu SMA kelas 3 (sekarang kelas XII) rasa-rasanya gak genap setahun tapi tegangnya ampun dech. Berangkat pagi dan pulang menjelang malam adalah kegiatan sehari-hari, setiap hari menunya latihan soal melulu. Les di sekolah, belum lagi les di luar sekolah. Kenapa saya dulu gak mati bosan ya? Disuguhi kesaharian yang seperti itu, berangkat pagi dan pulang sore dibebani PR yang setumpuk, dan belum tugas lainnya. Sekarang setelah masa itu berlalu, masalah kerjaan yang deadline hanya menjelang closing, ngeluhnya gak selesai-selesai. Jadi mikir, kenapa orang dewasa semakin gampang mengeluh?

Ah, jadi rindu masa-masa itu. Berangkat ke sekolah dengan tas ransel penuh buku-buku dan kalau ada pelajaran olahraga harus bawa sepatu dobel. Kangen merapal hafalan menjelang ulangan harian, sangat berbahagia ketika ada jam kosong dan sibuk melakukan kegiatan apa, sibuk menempel mading sekolah, cekikikan waktu kegiatan KIR, berjubel di kantin sekolah, dan yang sering membuat saya rindu setengah mati adalah kegiatan upacara bendera, rasanya sudah lama sekali saya tidak ikut kegiatan itu :)

Memang benar, mungkin dulu saya pernah membenci kegiatan tersebut nyatanya saya pun kembali merindukan kegiatan tersebut, ah saya rindu seragam putih abu-abu saya :D

Pic dari pinjam di sini

Komentar

  1. ya jaman sma,jaman pas pagi2 buta berangkat kesekolah,nunggu angkot sampai2 bergelantungan di luar....jaman2 pulang jalan beriringan ke halte....oh jaman yang indah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Morning Pages

Menulis untuk jiwa/copyright  rawpixel.com   Writing is medicine. It is an appropriate antidote to injury. It is an appropriate companion for any difficult change - Julia Cameron. Menulis bagiku adalah obat. Menuangkan keluh, mencatat mimpi, hingga mematik harapan. Itulah alasan kenapa aku banting setir untuk berkarir di media. Harapannya sih, seru kali ya menulis terus dapat duit. Meskipun pas terjun kerja di media, ternyata pekerjaanku bukan menulis seperti yang di catatan-catatan yang pernah kutuliskan. Aku menulis untuk orang lain. Maka journaling adalah obat buatku. Saat aku tidak bisa menulis tentang hal-hal yang sensitif, menuliskan di buku jurnalku membuatku merasa tenang. Menulis untuk memberi makan jiwa aku menyebutnya. Biasanya setiap pagi sebelum memulai aktivitas aku menuliskan banyak hal di lembaran jurnalku. Hal random seperti enak mana tahu atau tempe, hingga seserius mengapa semakin ke sini hal-hal yang disebut ‘pertanda’ itu semakin jelas. Menuliskan hal itu ...

Hari Bersama Sheila On 7, Pengalaman Pertama Nonton Konser

Tanggal 22 September 2016 adalah hari bersejarah buat saya. Bukan, saya tidak mendapat promosi jabatan atau Partner akhirnya melamar saya. Tapi pada tanggal tersebut saya berkesempatan untuk nonton konser. Yeay! Umur yang hampir menginjak angka 30, baru kali ini saya menonton konser. Hahaha. Norak? Iya, biarin. Yeay..foto dulu sebelum nonton konser | c: @perihujan_ Berawal dari rasa kecewa karena batal ke Jakarta, akhirnya saya menerima ajakan teman untuk nonton konser Sheila On 7 di Graha Cakrawala UM pada tanggal 22 September kemarin. Saya datang ke konser tanpa ekspektasi apa pun. Hanya saja sepanjang hari, di kantor saya memutar lagu-lagu Sheila On 7 sekedar mengingat lagu-lagu mereka kembali. Yeah, saya memang agak buruk soal musik. Selain suara sumbang saya, enggak ada yang dapat saya banggakan dari pengetahuan musik saya. Jika menurut jadwal acara, Sheila On 7 seharusnya mulai naik panggung pukul 9 malam. Tapi nyatanya hingga hampir pukul 10 malam, Duta dan g...

Berlibur ke Malang Selama 24 Jam? Berikut Tempat yang Wajib Kamu Kunjungi

Kota Malang memang penuh daya tarik maka tidak heran jika setiap hari selalu saja wisatawan yang datang untuk berkunjung ke kota ini. Malang memang berbeda, meskipun di beberapa tempat mulai macet tidak mengurungkan niat pecintanya untuk berkunjung. Jika kamu berniat berkunjung ke kota Malang hanya sehari, itenary ini bisa menjadi pertimbangan buatmu. Yuk, mari! 06.00 – 07.30, Jalan Kawi Mengisi perut dengan sajian khas kota Malang bisa menjadi alternatif buat kamu. Salah satu yang khas dari kota Malang adalah Pecel Kawi, yang berada di Jalan Kawi. Jika kamu tidak seberapa suka Pecel, di sepanjang jalan Kawi banyak kuliner lainnya. Lokasinya pun masih satu tempat dengan Pecel Kawi, ada Nasi Buk Madura, Widuri yang menyediakan masakan campur, dan Nasi Krawu. 08.00-10.00, Alun-Alun Puas dengan sarapan khas kota Malang. Kamu bisa mencari angkot LG menuju arah pusat kota. Ada Alun-alun, dan Tugu 0 kilometer di bawah jembatan penyebrangan. Tidak perlu khawatir, di alun-alun...