Kepada kamu Selalu ada waktu untuk mengenangmu tanpa ada gangguan. Tanpa nyinyir, mengapa masih ada rindu meski lama kita berpisah. Tanpa ada tapi, dan mengapa. Sesederhana aku merindukanmu. Iya, aku merindukan kamu yang selalu membuat aku menunggu. Membuat aku gemar menghitung hari, meski seringkali aku kecewa. Rinduku tak berakhir sua. Iya, aku merindukanmu yang seringkali membuatku menangis. Yang diakhir kita bertemu, aku mengutukmu sebagai lelaki tak berperasaan. Membiarkan aku pergi, tanpa memintaku untuk bertahan. Aku merindukanmu. Merindukanmu Merindukan kita. Malang, 17 November 2015.
Kerena menulis adalah cara terbaik mengabadikan kenangan