Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Jika Kamu Berhak Bahagia, untuk Apa Merutuki Kebahagiaan Mantan?

Semua berhak bahagia, begitu juga dia -  Beberapa waktu lalu saya sempat menghadiri resepsi pernikahan ‘teman’ yang dulu sempat dekat. Anggap saja demikian. Saya mendengar rencana pernikahannya jauh sebelum dia datang mengantarkan undangan secara langsung kepada saya. Sedih? Sedikit. Tapi saya lebih banyak bahagianya. Untuk itulah sejak kabar pernikahannya saya dengar saya bertekat datang di acara tersebut. Tidak ada niatan untuk mangkir, mogok gak mau datang. Meskipun dulu saya pernah menitipkan impian saya padanya. Saya datang ke acara tersebut bersama seorang teman. Sebenarnya saya tidak masalah datang sendiri, toh tempat acaranya tidak jauh. Bisa saya tempuh dengan taxi. Tapi si teman maksa menemani. Dalihnya si enggak tega. Tapi enggak tau juga niatnya apa. Bahkan partner sempat memastikan bahwa saya bisa datang sendiri tanpa perlu baper. Ya, mungkin dia agak enggak rela jika saya datang sendiri, dan akhirnya baper mengingat masa lalu. Pas ditantang disuruh nemenin j