Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Review Buku

Review Kura-Kura Berjanggut, Menilik Perjalanan Merica

Sudah lama saya tidak menyelesaikan buku dengan semangat. Saya membaca Kura-Kura Berjanggut tanpa ekspektasi, hanya berbekal jika buku ini memenangkan salah satu kategori bergengsi di Kusala Sastra Khatulistiwa. Jadi mari mereview buku setebal 900 halaman lebih ini. Porsi terbesar novel ini bercerita tentang perang antara istana Lamuri melawan kongsi dagang Ikan Pari Itam. Perseteruan negara versus korporasi internasional ini berlangsung di seputar perebutan monopoli perdagangan merica. Azhari Aiyub membagi dua fase perseteruan ini, menjadi perseteruan Ikan Pari Itam dan Sultan Maliksyah. Untuk naik jabatan Sultan Maliksyah, ayah dari Anak Haram ini melalui pergolakan dan sedikit tipu muslihat. Tidak hanya itu Sultan Nurruddin alias Anak Haram naik takhta, juga lewat serangkaian pembantaian, termasuk pembersihan terhadap keluarga istana yang telah memenjarakannya dan orang-orang kongsi dagang Ikan Pari Itam berikut keluarga mereka. Mengikuti perjalanan si Anak Haram...

Romeo Gadungan Sebuah Review

Romeo Gadungan| c: @perihujan_ Penulis: Tirta Prayudha Ukuran: 13 x 19 cm Tebal: 212 hlm Penerbit: GagasMedia ISBN: 978-979-780-863-1 Harga: Rp55.000,- *** Seperti kata pepatah, ada yang pergi ada pula yang datang. Nah, kalau cinta pergi, yang datang apa? Tentu saja patah hati! Ada saja penyebab patah hati gue—dari masalah kecocokan, pekerjaan, agama, atau suku. Dan rasanya, gue semakin susah untuk tertarik dengan seorang cewek. Banyak yang hanya berakhir di sebuah coffee date, tanpa pernah ada kisah selanjutnya. Terkadang alasannya dari pihak cewek, tapi sering kali, gue adalah penyebab utamanya. Intinya, cinta tak berpihak pada gue. Kisah cinta Romeo sungguhan dengan Juliet saja nggak happy ending, apalagi gue yang cuma menjadi seorang Romeo Gadungan! Tirta Prayudha akan berbagi cerita tentang patah hati-patah hati terbaik yang dialaminya, mulai dari cinta karena beda agama, tarik ulur seperti layang-layang, di-PHP-in gebetan, sampai cinta monyet zaman SD. ...

Review 'Coffee Talks'

Cintailah pekerjaanmu, maka kamu akan lebih mencintai dan menghargai hidupmu “ Selamanya aku tidak pernah tahu, jika aku tidak melakukannya. Aku berbicara di hadapan sebuah cangkir berisi kopi panas. Membayangkan kehidupan yang telah aku jalani selama ini memang tidak mudah. Keceriaan Milkshake Orange, kesedihan Double Chocolate, kemesraan dalam badai tak pernah membuat ceritaku usai begitu saja. Aku tidak takut melangkah, karena disetiap langkahku akan membentuk sebuah jalan yang akan menuntunku ke sebuah akhir. dan aku tidak pernah tahu jika aku tidak pernah menginjakkan kaki di Join Coffee. Anda mungkin akan berpikir kehidupan yang Anda jalani biasa saja, tapi bagiku itu adalah sebuah cerita. Sebuah kehidupan yang patut dihargai “ Coffee Talks adalah novel pertama dari Ardhistia Lie, yang bercerita tentang kehidupannya sebagai Barista di Join Coffee. Novel yang berisi potongan-potongan cerita yang dikemas dengan sederhana ini mampu membuat kita menyadari penting...

Review ‘Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah’

Penampakan KAnSAM Novel terbaru ( terbit 19 Januari 2012 ) Tere Liye ini berkisah tentang Borno, bujang paling lurus di tepian sungai Kapuas. Jika melihat sampulnya, asli tidak bakal membuat jatuh cinta karena tidak ada sinopsis yang biasa berada di cover belakang   untuk menuntun calon pembeli/pembaca memasukkan novel ini pada tas belanjanya. Tapi karena novel ini pernah publish di page Tere Liye jelas saja novel ini menjadi novel yang ditunggu bagi para penggemarnya ( termasuk saya ). Novel yang berjumlah 39 bab dengan 512 halaman ini bercerita tentang kisah cinta Borno dan Mei. Secara keseluruhan, novel ini bertemakan cinta. Mengambil setting kota Pontianak, pada awal cerita kita akan diajak sedikit mengenal kepribadian Borno yang tercermin dalam usahanya untuk tetap giat bekerja. Setelah ayahnya meninggal, segala macam pekerjaan telah dia jalani. Dari menjadi pekerja kasar di pabrik pengolahan karet   sampai penjaga karcis pelampung ( kapal feri   ). Sosok Borno...

Tentang Pindah,sebuah catatan tentang MANUSIA SETENGAH SALMON

Pindah >Online menjadi Cetak< Kemarin selesai juga menghabiskan buku terbaru Raditya Dika ini, meski untuk mendapatkannya harus berjuang keluar masuk toko buku. Beruntung ada yang mau menemani dalam pencarian tersebut #plakk. Buku dengan 19 bab ini, memang sesuai dengan gaya si Dika. ya, gaya kocak dan mampu membuat pembacanya untuk merenung. Menurut saya buku #MSS ini JUARA. Esensi dari Manusia Setengah salmon ( berikutnya saya menyebut #MSS ) adalah tentang pindah, pindah rumah, pindah hati, bahkan  pindah hubungan keluarga . Ada satu bab yang berjudul ' Sepotong Hati di Dalam kardus Coklat ' yang membuat saya menjadi galau maksimal, hahahaha..dan membuat saya merenung. ya benar yang dikatakan Dika bahwa semua putus cinta yang menyedihkan juga diawali dengan jatuh cinta yang menyenangkan. menikmati masa PDKT, kemudian masa pacaran dan akhirnya PUTUS. Foto : koleksi pribadi =p