Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

My Other Job.

Ceritanya saya menerima tawaran untuk menjadi content writer freelance, di sebuah media online. Ada bebarapa konten yang harus saya handle. Meski freelance, hecticnya enggak ngalahin pekerjaan utama saya. Iya, yang biasanya saya berkubang dengan debit dan kredit kali ini saya berhubungan dengan dunia menulis. Dunia yang telah lama saya idamkan, yang biasanya saya sambangi sekali dua kali dalam seminggu saja. Itu pun tidak rutin. Semua berawal dari CV saya yang mampir di meja redaksi akhir Agustus tahun lalu, dan saya sempat dipanggil untuk tes di awal September. Karena tidak ada kabar, saya akhirnya mengiyakan tawaran di kantor saya saat ini. Ternyata, sang editor yang sempat mewancarai saya setuju meng hire saya. Bulan Oktober, saat saya hectic dengan kerjaa di kantor saya sekarang, editor tersebut menelpon saya mengatakan saya diterima bekerja di media online tersebut. Antara senang dan bingung jadi satu, senang ternyata saya diterima bingung karena saat itu saya sudah bekerja

Kafe Pustaka, sembari ngopi membangun literasi.

Saya mendengar kafe ini ketika dapat undangan dari Mas Denny teman dari komunitas Pelangi Sastra, Malang untuk datang ke acara bedah buku Kata Kota Kita. Karena rasa penasaran dengan wujud Kafe Pustaka ini maka saya mengiyakan tawaran Mas Denny untuk datang ke acara, sekaligus mewakili Klub Buku Malang.  Kafe Pustaka, berada di dalam areal kampus Universitas Negeri Malang. Tempatnya persis disebelah Gedung Perpustakaan Pusat UM. Gedung yang dipakai Kafe Pustaka merupakan gedung bekas pojok BNI yang barada persis di depan FE UM. Jam buka kafe Pustaka ini mengikuti jam pelayanan perpustakaan pusat. Sempat sedih, karena sudah membayangkan tiap minggu bisa mojok di kafe ini harus saya tangguhkan. Lalu apa istimewanya Kafe Pustaka ini? selain menunya harga mahasiswa banget mulai 3rb – 10rb saja. Kafe Pustaka ini merupakan tempat nongkrong seru seniman muda kota malang. Di Kafe Pustaka, selain mendapat sajian minuman dan cemilan dengan harga merakyat teman-teman juga dapat menikmati f

Mengunjungi Alice, di Alice Tea Room.

Jadi beberapa minggu lalu, saya dan Wigi berkunjung ke kafe yang baru buka tanggal 9 juni 2014 lalu. Dari rasa ingin tahu, ketika salah satu teman mejeng foto kece yang katanya merupakan salah satu sudut dari kafe yang bertema Alice in Wonderland. So cutie Dan benar sekali, kafe yang berada di jalan Rinjani, no. 5 Malang ini benar-benar eye catching dan photoable. Sejak masuk ke Alice Tea Room, saya benar-benar diajak ke dunia Alice. Kursi-kursi yang ditata dengan warna candy, membuat kesan kafe ini girly dan manis. Ada nakas yang bertema Paris, dan satu photo both, yang bisa digunakan sebagai tempat narsis di halamannya. Jika kalian hobi, foto-foto tempat ini saya rekomendasikan :D Cheers and take a selfie. Selain di halaman kita juga dapat memilih duduk di dalam ruangan, nuansanya masih tetap sama cutie dan dekorasinya tidak kalah girly dengan yang ada di halaman. Soal pilihan menu, jangan khawatir Alice Tea Room banyak memiliki menu. Karena konsepnya Tea

Aku yang sedang berpura-pura untuk melupakanmu.

Selamat malam kamu, yang mungkin sedang memeluk wanitamu. Yang mungkin sedang menyesap cokelat hangat kegemaranmu. Kamu yang pernah kucintai dengan terlalu, Kamu yang pernah kutangisi saat memutuskan untuk membenciku, Kamu yang tak pernah sanggup termiliki. Malam ini aku sedang mengingatmu, Lewat hujan yang turun di bulan juni ini. Tuhan tak pernah menulis ‘jodoh’ pada takdir kita; Meski kita pernah bersinggungan, Meski aku pernah begitu menginginkanmu. Meski aku selalu menyebutmu dalam doa-doaku. Selamat bertambah usia, kasih tak tersampaikanku. Aku merindukanmu. Malang, 4 Juni 2015.