Langsung ke konten utama

Tentang Pindah,sebuah catatan tentang MANUSIA SETENGAH SALMON

Pindah >Online menjadi Cetak<
Kemarin selesai juga menghabiskan buku terbaru Raditya Dika ini, meski untuk mendapatkannya harus berjuang keluar masuk toko buku. Beruntung ada yang mau menemani dalam pencarian tersebut #plakk.
Buku dengan 19 bab ini, memang sesuai dengan gaya si Dika. ya, gaya kocak dan mampu membuat pembacanya untuk merenung. Menurut saya buku #MSS ini JUARA.
Esensi dari Manusia Setengah salmon ( berikutnya saya menyebut #MSS ) adalah tentang pindah, pindah rumah, pindah hati, bahkan  pindah hubungan keluarga .
Ada satu bab yang berjudul ' Sepotong Hati di Dalam kardus Coklat ' yang membuat saya menjadi galau maksimal, hahahaha..dan membuat saya merenung. ya benar yang dikatakan Dika bahwa semua putus cinta yang menyedihkan juga diawali dengan jatuh cinta yang menyenangkan.
menikmati masa PDKT, kemudian masa pacaran dan akhirnya PUTUS.

Foto : koleksi pribadi =p

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berlibur ke Malang Selama 24 Jam? Berikut Tempat yang Wajib Kamu Kunjungi

Kota Malang memang penuh daya tarik maka tidak heran jika setiap hari selalu saja wisatawan yang datang untuk berkunjung ke kota ini. Malang memang berbeda, meskipun di beberapa tempat mulai macet tidak mengurungkan niat pecintanya untuk berkunjung. Jika kamu berniat berkunjung ke kota Malang hanya sehari, itenary ini bisa menjadi pertimbangan buatmu. Yuk, mari! 06.00 – 07.30, Jalan Kawi Mengisi perut dengan sajian khas kota Malang bisa menjadi alternatif buat kamu. Salah satu yang khas dari kota Malang adalah Pecel Kawi, yang berada di Jalan Kawi. Jika kamu tidak seberapa suka Pecel, di sepanjang jalan Kawi banyak kuliner lainnya. Lokasinya pun masih satu tempat dengan Pecel Kawi, ada Nasi Buk Madura, Widuri yang menyediakan masakan campur, dan Nasi Krawu. 08.00-10.00, Alun-Alun Puas dengan sarapan khas kota Malang. Kamu bisa mencari angkot LG menuju arah pusat kota. Ada Alun-alun, dan Tugu 0 kilometer di bawah jembatan penyebrangan. Tidak perlu khawatir, di alun-alun

Sebelum Menikah Pastikan Kamu Sanggup Meminta Maaf

Pernikahan/copyright pexels.com Apa tanda kamu sudah siap menikah? Saat kamu sudah sanggup meminta maaf untuk hal yang sepele. Saat kamu sanggup meminta maaf untuk hal yang sebenarnya tidak kamu lakukan. Saat kamu merendahkan egomu lalu meminta maaf. Well, tema pernikahan sepertinya lagi hangat diperbincangkan. Adalah teman saya chatnya muncul di tengah malam. Katanya, sibuk gak? Hmm, firasat tidak enak mungkin firasat diprospek MLM cukup membuat saya merasa tidak nyaman saat harus menerima chat dari teman lama. Ternyata malam itu, teman saya sedang butuh telinga. Ia ingin curhat. Perbincangan yang awalnya lewat chat whatsapp berlanjut ke telpon. Ia menelpon lama sekali, awal saya mendengar suaranya cukup jelas namun lama-lama berubah serak. Ia menangis. Ia menangisi mantannya yang besok kabarnya akan menikah. Hmm, ya kalau sudahjadi mantan kenapa menangis? Usut punya usut, ternyata hubungan mereka belum selesai. Ada masalah yang menggantung. Ya, meskipun saya melihatn

Menjadi (yang) Mereka Inginkan

Menjadi aku ternyata tidak mudah. Saya adalah bungsu dari lima bersaudara. Banyak yang menganggap menjadi bungsu itu menyenangkan karena pasti semua keinginan akan dipenuhi. Tidak perlu menunggu besok, hari itu juga pasti dikabulkan. Menjadi bungsu itu menyenangkan, kata bagi sebagian. Ketika ada yang tidak sesuai yang diinginkan, cukup merajuk maka semua urusan selesai. Semua akan menuruti. Menenangkan dengan janji akan memberi dua bahkan tiga kali lipat dari yang diinginkan. Sayangnya menjadi bungsu tidak semudah yang mereka bayangkan. Apalagi menjadi bungsu yang serba enggak enakan. Ketika egoku tersakiti, aku pikir semua akan memahami. Justru saat aku ingin mengemukakan pendapat, mereka berpikir aku hanya cemburu dan iri. Halah, bungsu kan tidak jauh dari dua hal itu. Tukang iri dan cemburu. Egois mereka bilang. Ternyata menjadi bungsu yang mereka inginkan tidak mudah. Ketika merajuk salah, lalu apa aku harus pergi? Ternyata juga salah, jika aku p