Langsung ke konten utama

Demikianlah Cinta



“ Karena cinta semaunya menghampiri, tanpa perlu bertanya maukah kita dijatuhinya “

Akhir-akhir ini saya sering merenung tentang lima huruf ini. Ya, ternyata begitu hebat kekuatan dari cinta ini. Cinta bisa membuat kita yang lemah menjadi kuat sekaligus rapuh. Masih teringat pembicaraan absurd dengan teman beberapa hari yang lalu, tentang cinta. Katanya dia cukup puas dengan hanya melihat orang yang dicintainya bahagia, melihatnya tersenyum meski senyum itu bukan untuknya. Ya, teman saya ini cukup bahagia dengan rasa sepihaknya itu. Mungkin yang ia cintai adalah momen saat bersama orang yang Ia cintai itu, dan meski hanya sepihak. 

Jatuh cinta, ya namanya juga jatuh pastinya menyakitkan. Tapi ketika ada orang lain mengatakan bahwa cinta pada akhirnya adalah air mata maka dengan lantang saya menolaknya. Ya, terlihat berlebihan memang. Bagi saya cinta mempunyai pilihan, dan salah satu pilihanya adalah bahagia. Jika kita  masih diberi kesempatan untuk memilih kenapa kita tidak merayakan proses jatuh itu dengan kebahagiaan? 

Cinta itu sederhana, hanya kita saja yang membuatnya rumit. Itu menurut saya, dan lagi-lagi pembicaraan itu berlanjut dengan debat. Ya teman saya ini selalu memandang cinta adalah euforia kesedihan, dan Ia begitu menikmatinya. Mungkin teman saya tak menyadari bahwa ia sedang berbahagia dengan proses sedihnya jatuh cinta * apa ini *. 

First love never ending, saya paling tidak percaya dengan kata-kata itu. Bukankah pertama ada untuk ada yang kedua, ketiga dan seterusnya? Apakah hanya yang pertama saja yang berhak atas everlasting, selamanya. Lalu bagaimana nasib yang kedua? Padahal kedua itu ada karena yang pertama pupus? Semua mempunyai kesempatan untuk menjadi selamanya. Dan lagi-lagi itu menurut saya.

Saya tidak peduli, saya bagi dia adalah yang kedua, ketiga, atau mungkin yang kesepuluh. Saya tidak peduli. Karena bagi saya, pertama, kedua, ketiga dan seterusnya adalah proses pencarian. Lalu apakah saya harus menangis ketika saya bukan yang pertama untuknya, bagi saya menjadi yang terakhir di akhir pencariannya lebih berharga daripada yang pertama, karena saya tahu pertama itu pupus untuk menemukan saya yang terakhir untuknya. Dan sejatinya siapapun bisa menjadi yang pertama, bisa menjadi everlasting bagi pasangan kita. Karena tidak semua orang mendapatkan pilihan pertamanya.

Dan akhirnya terima kasih kamu :* #tutup wajah merona pakai bantal.

Pic : koleksi pribadi :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berlibur ke Malang Selama 24 Jam? Berikut Tempat yang Wajib Kamu Kunjungi

Kota Malang memang penuh daya tarik maka tidak heran jika setiap hari selalu saja wisatawan yang datang untuk berkunjung ke kota ini. Malang memang berbeda, meskipun di beberapa tempat mulai macet tidak mengurungkan niat pecintanya untuk berkunjung. Jika kamu berniat berkunjung ke kota Malang hanya sehari, itenary ini bisa menjadi pertimbangan buatmu. Yuk, mari! 06.00 – 07.30, Jalan Kawi Mengisi perut dengan sajian khas kota Malang bisa menjadi alternatif buat kamu. Salah satu yang khas dari kota Malang adalah Pecel Kawi, yang berada di Jalan Kawi. Jika kamu tidak seberapa suka Pecel, di sepanjang jalan Kawi banyak kuliner lainnya. Lokasinya pun masih satu tempat dengan Pecel Kawi, ada Nasi Buk Madura, Widuri yang menyediakan masakan campur, dan Nasi Krawu. 08.00-10.00, Alun-Alun Puas dengan sarapan khas kota Malang. Kamu bisa mencari angkot LG menuju arah pusat kota. Ada Alun-alun, dan Tugu 0 kilometer di bawah jembatan penyebrangan. Tidak perlu khawatir, di alun-alun

Hari Bersama Sheila On 7, Pengalaman Pertama Nonton Konser

Tanggal 22 September 2016 adalah hari bersejarah buat saya. Bukan, saya tidak mendapat promosi jabatan atau Partner akhirnya melamar saya. Tapi pada tanggal tersebut saya berkesempatan untuk nonton konser. Yeay! Umur yang hampir menginjak angka 30, baru kali ini saya menonton konser. Hahaha. Norak? Iya, biarin. Yeay..foto dulu sebelum nonton konser | c: @perihujan_ Berawal dari rasa kecewa karena batal ke Jakarta, akhirnya saya menerima ajakan teman untuk nonton konser Sheila On 7 di Graha Cakrawala UM pada tanggal 22 September kemarin. Saya datang ke konser tanpa ekspektasi apa pun. Hanya saja sepanjang hari, di kantor saya memutar lagu-lagu Sheila On 7 sekedar mengingat lagu-lagu mereka kembali. Yeah, saya memang agak buruk soal musik. Selain suara sumbang saya, enggak ada yang dapat saya banggakan dari pengetahuan musik saya. Jika menurut jadwal acara, Sheila On 7 seharusnya mulai naik panggung pukul 9 malam. Tapi nyatanya hingga hampir pukul 10 malam, Duta dan g

Menjadi Beauty Vlogger Dadakan

Bekerja di media membuat saya belajar banyak hal, termasuk menjadi artis dadakan untuk mengisi konten video. Sudah 2 kali wajah saya muncul di chanel youtube vemale. Pertama video DIY membuat amplop lebaran dan kedua adalah video campaign #MyBodyMyPride . Di kedua video itu tidak ada satu pun yang mewajibkan saya bicara, saya cukup senyum-senyum depan kamera, dan semuanya beres. Tapi berbeda dengan konten video kali ini, selain bergaya dan senyum-senyum manis, saya juga harus bicara. Ok, karena kali ini saya harus mereview lipstik. OK LIPSTIK. Jeder!  Sebenarnya tidak masalah saya harus sok manis di depan kamera. Tapi ini saya harus memakai lipstik dan mereviewnya? Oh. Ok, saya memang cewek tapi kalau urusan makeup angkat tangan. Pakai bedak pun sudah syukur. Meskipun sekarang  sudah mau pakai skincare meskipun sekadar pembersih wajah dan pelembap. Anggap saja itu satu kemajuan. Dan sekarang saya harus mereview lipstik,dan bergaya di depan kamera. Cuap-cuap istilah lipstik, duh ra