Langsung ke konten utama

Membiasakan Diri


Perkara rindu memang tidak mudah. Hal yang menyenangkan dari rindu bukanlah saat merindukan seseorang, atau saat dirindukan seseorang. Rindu yang paling menyenangkan adalah saat kamu merindukan seseorang, dia pun merindukanmu. Iya rindu caption, hehehe. Setelah menulis postingan yang ini, saya memutuskan untuk tidak lagi menyimpan semua no handphone dan dengan sengaja uninstall satu platform social media yang biasa kami gunakan. Entah, saya merasa lebih baik saat tidak memiliki akses untuk menghubunginya.

Sebut saya sedang patah hati. Saya hanya sedang membiasakan diri tanpanya, tidak tergantung lebih tepatnya. Saya sedang membiasakan diri untuk bahagia tanpa melibatkannya. Apakah saya benar-benar mampu? Berat adalah yang saat ini saya rasakan. Saya tahu, dia sedang berusaha untuk itu. Dia sedang mencoba untuk bahagia tanpa saya.

Apakah saya berharap dia kembali melirik saya? Mencoba mendekati saya lagi? Tidak. Saya tidak ingin mengemis perhatiannya. Saya tidak ingin dia merasa kasihan, dan merasa bertanggung jawab, dengan apa yang saya rasakan saat ini. Bukankah ini lebih baik?

Saya teringat ucapan mantan atasan saya di kantor dulu. Perubahan itu selalu ada, perkara kita bisa atau tidak tergantung dari diri kita. Kita tidak mungkin bisa memakai celana dari sisi kiri jika kita terbiasa memakai celana dari sisi kanan. Tapi, bukan tidak bisa kita akan bisa memakai celana dari sisi kanan jika kita mau mencobanya. Berlatih dan membiasakan diri untuk itu. Begitu juga dengan perasaan.

Jika kemarin, hari ini, atau mungkin besok saya masih sulit untuk tersenyum dengan tulus tanpanya. Hari ini saya akan mencoba, bahagia tanpa dia. Mungkin tidak hari ini, saya akan mampu melakukannya. Tetapi saya telah mencoba, dan akan terus berusaha melakukannya. Membiasakan diri, melakukan hal-hal yang biasa saya lakukan bersamanya dengan seorang diri. Atau jika saya cukup beruntung maka saya akan mencoba bersama orang lain.

Hal yang akan saya lakukan selain menghapus semua kontaknya adalah berhenti menulis tentangnya. Anggap saja ini tulisan terakhir tentangnya sekaligus ucapan perpisahan. Iya, selamat tinggal karena saya ingin bahagia tanpamu.

Malang menjelang tengah malam, 3 April 2016.

Komentar

  1. galau galau everywhere~

    kalo boleh kasih saran, coba latar blog nya di bikin putih. Lebih enak bacanya orang. Dan font agak digedein dikit

    BalasHapus
  2. Aaak, dikomen Adis....makasih sarannya ya 😀😀

    BalasHapus
  3. Aaak, dikomen Adis....makasih sarannya ya 😀😀

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berlibur ke Malang Selama 24 Jam? Berikut Tempat yang Wajib Kamu Kunjungi

Kota Malang memang penuh daya tarik maka tidak heran jika setiap hari selalu saja wisatawan yang datang untuk berkunjung ke kota ini. Malang memang berbeda, meskipun di beberapa tempat mulai macet tidak mengurungkan niat pecintanya untuk berkunjung. Jika kamu berniat berkunjung ke kota Malang hanya sehari, itenary ini bisa menjadi pertimbangan buatmu. Yuk, mari! 06.00 – 07.30, Jalan Kawi Mengisi perut dengan sajian khas kota Malang bisa menjadi alternatif buat kamu. Salah satu yang khas dari kota Malang adalah Pecel Kawi, yang berada di Jalan Kawi. Jika kamu tidak seberapa suka Pecel, di sepanjang jalan Kawi banyak kuliner lainnya. Lokasinya pun masih satu tempat dengan Pecel Kawi, ada Nasi Buk Madura, Widuri yang menyediakan masakan campur, dan Nasi Krawu. 08.00-10.00, Alun-Alun Puas dengan sarapan khas kota Malang. Kamu bisa mencari angkot LG menuju arah pusat kota. Ada Alun-alun, dan Tugu 0 kilometer di bawah jembatan penyebrangan. Tidak perlu khawatir, di alun-alun

Hari Bersama Sheila On 7, Pengalaman Pertama Nonton Konser

Tanggal 22 September 2016 adalah hari bersejarah buat saya. Bukan, saya tidak mendapat promosi jabatan atau Partner akhirnya melamar saya. Tapi pada tanggal tersebut saya berkesempatan untuk nonton konser. Yeay! Umur yang hampir menginjak angka 30, baru kali ini saya menonton konser. Hahaha. Norak? Iya, biarin. Yeay..foto dulu sebelum nonton konser | c: @perihujan_ Berawal dari rasa kecewa karena batal ke Jakarta, akhirnya saya menerima ajakan teman untuk nonton konser Sheila On 7 di Graha Cakrawala UM pada tanggal 22 September kemarin. Saya datang ke konser tanpa ekspektasi apa pun. Hanya saja sepanjang hari, di kantor saya memutar lagu-lagu Sheila On 7 sekedar mengingat lagu-lagu mereka kembali. Yeah, saya memang agak buruk soal musik. Selain suara sumbang saya, enggak ada yang dapat saya banggakan dari pengetahuan musik saya. Jika menurut jadwal acara, Sheila On 7 seharusnya mulai naik panggung pukul 9 malam. Tapi nyatanya hingga hampir pukul 10 malam, Duta dan g

Menjadi Beauty Vlogger Dadakan

Bekerja di media membuat saya belajar banyak hal, termasuk menjadi artis dadakan untuk mengisi konten video. Sudah 2 kali wajah saya muncul di chanel youtube vemale. Pertama video DIY membuat amplop lebaran dan kedua adalah video campaign #MyBodyMyPride . Di kedua video itu tidak ada satu pun yang mewajibkan saya bicara, saya cukup senyum-senyum depan kamera, dan semuanya beres. Tapi berbeda dengan konten video kali ini, selain bergaya dan senyum-senyum manis, saya juga harus bicara. Ok, karena kali ini saya harus mereview lipstik. OK LIPSTIK. Jeder!  Sebenarnya tidak masalah saya harus sok manis di depan kamera. Tapi ini saya harus memakai lipstik dan mereviewnya? Oh. Ok, saya memang cewek tapi kalau urusan makeup angkat tangan. Pakai bedak pun sudah syukur. Meskipun sekarang  sudah mau pakai skincare meskipun sekadar pembersih wajah dan pelembap. Anggap saja itu satu kemajuan. Dan sekarang saya harus mereview lipstik,dan bergaya di depan kamera. Cuap-cuap istilah lipstik, duh ra