Masih ingat dengan Rumput Hijau?
Dia unrequeted Love dalam kehidupanku, dengan sukses Dia membuatku mati rasa. Hampir enam tahun kami berpisah dengan pertemuan pertama sekaligus menjadi pertemuan terakhirku dengannya. Bagaimana kabarnya kini? Sudahkah Ia menikah dengan wanita pilihannya?
Aku tidak pernah menyangka dari Ospek yang super menyebalkan rasa ketertarikan itu tumbuh, aku menyukainya Cinta yang tak pernah aku ungkapkan. Mungkin dia mengetahuinya, aku yang diam-diam selalu mengintip dari jendela kelas kuliahku. Menatapnya di taman kampus. Mengamati setiap detail lakunya. Bagiku dia sungguh berbeda, bukan hanya kerena tampilanya yang berbeda waktu Ospek, bukan karena rambut tin-tin dan kacamatanya, bukan juga binder sampul one piece, tapi benar keadaan kadang menyadarkan kita ketika pil pahit merubah rasa manis romantika kehidupanku. Ketika aku menjadikannya teman saja tak mampu, ia terlalu tinggi untukku. Dan bayang-bayang kehidupannya telah ia pilih.
Dan dimanapun aku tetap mengingatnya, hadir dengan kejutan-kejutan yang tak pernah ia sadari.
Dan Ia akan selalu berkata,
“ Bagaimana kamu tahu? ”
Dan ketika Ia genap berulang tahun yang ke 24, ucapan selamat dariku tak ada. Sempat aku berpikir akankah Ia menunggu ucapan selamat dariku?
Entah aku tak sanggup mengucapkannya. Aku benar-benar lelah, atau aku tak lagi menginginkanya hadir dalam hidupku?
Komentar
Posting Komentar