Langsung ke konten utama

#140


Tak ada yang kebetulan di dunia ini termasuk pertemuan kita di dunia 140 karakter @perihujan_

Kemarin saya terlibat perbincangan seru dengan teman saya, kami berbicara tentang jodoh dan kebetulan-kebetulan yang menyertainya. Ya, bercerita tentang benang merah yang entah ditautkan dimana nantinya.
“ Jodoh kita itu sudah ditentukan jauh sebelum kita lahir, percaya gak? Misalnya nie, jodoh kita adalah orang yang usianya lebih tua daripada kita tentu saja takdir pertemuan kita sudah ditentukan sebelum kita lahir. Pertemuan kita dengan x, cara bertemunya, waktunya, tempat bahkan cuaca yang menyertai waktu pertemuan itu terjadi “ kataku siang itu.
Teman saya manggut-manggut. 

Yupz, gak ada yang kebetulan di dunia ini. Kejadian yang buruk pun mungkin saja merupakan jalan menuju kebahagian. Proses resign kita dari kantor misalnya, mengapa saya bisa bilang begitu? Kita gak pernah tahu kan jika ternyata resign kita adalah jalan bagi takdir seseorang untuk duduk di kursi yang kita tinggalkan tersebut. Demikian soal cinta, mungkin saja kegagalan kita dengan dia yang sudah pergi adalah proses menuju takdir cinta kita. Siapa yang tahu?
Jadi mengapa kita mengeluh dengan kejadian-kejadian yang buruk menurut kita? Padahal belum tentu kan, yang buruk menurut kita itu ternyata buruk? Mungkin saja sebaliknya. Karena Tuhan adalah sutradara yang handal, penulis yang maha hebat. Percayalah Tuhan selalu tepat waktu, jika hari ini kita masih saja sendiri belum ketemu jodohnya bisa jadi jodoh kita telah bernilai delapan sementara kita masih bernilai enam. Bukankah yang baik untuk yang baik, lalu mengapa galau? Mengapa sibuk mengeluh? Sibukkan diri untuk membuat layak dipilih dan memantaskan diri untuk menjadi pilihan. Bukan malah sibuk bertanya mengapa? :)
Tuhan selalu mempunyai cara yang indah membuat kebetulan-kebetulan itu.
Seperti juga pertemuan saya dengan dia di dunia 140 karakter ini, saya yakin ini adalah takdirNya. Meski pada awalnya saya aktif di socmed ini karena malas di lapak biru itu. Siapa sangka ternyata itulah awal cerita saya dan dia :) berawal dari berbalas mention yang terbatasi dari 140 karakter. Dan akhirnya terima kasih kamu :).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berlibur ke Malang Selama 24 Jam? Berikut Tempat yang Wajib Kamu Kunjungi

Kota Malang memang penuh daya tarik maka tidak heran jika setiap hari selalu saja wisatawan yang datang untuk berkunjung ke kota ini. Malang memang berbeda, meskipun di beberapa tempat mulai macet tidak mengurungkan niat pecintanya untuk berkunjung. Jika kamu berniat berkunjung ke kota Malang hanya sehari, itenary ini bisa menjadi pertimbangan buatmu. Yuk, mari! 06.00 – 07.30, Jalan Kawi Mengisi perut dengan sajian khas kota Malang bisa menjadi alternatif buat kamu. Salah satu yang khas dari kota Malang adalah Pecel Kawi, yang berada di Jalan Kawi. Jika kamu tidak seberapa suka Pecel, di sepanjang jalan Kawi banyak kuliner lainnya. Lokasinya pun masih satu tempat dengan Pecel Kawi, ada Nasi Buk Madura, Widuri yang menyediakan masakan campur, dan Nasi Krawu. 08.00-10.00, Alun-Alun Puas dengan sarapan khas kota Malang. Kamu bisa mencari angkot LG menuju arah pusat kota. Ada Alun-alun, dan Tugu 0 kilometer di bawah jembatan penyebrangan. Tidak perlu khawatir, di alun-alun

Sebelum Menikah Pastikan Kamu Sanggup Meminta Maaf

Pernikahan/copyright pexels.com Apa tanda kamu sudah siap menikah? Saat kamu sudah sanggup meminta maaf untuk hal yang sepele. Saat kamu sanggup meminta maaf untuk hal yang sebenarnya tidak kamu lakukan. Saat kamu merendahkan egomu lalu meminta maaf. Well, tema pernikahan sepertinya lagi hangat diperbincangkan. Adalah teman saya chatnya muncul di tengah malam. Katanya, sibuk gak? Hmm, firasat tidak enak mungkin firasat diprospek MLM cukup membuat saya merasa tidak nyaman saat harus menerima chat dari teman lama. Ternyata malam itu, teman saya sedang butuh telinga. Ia ingin curhat. Perbincangan yang awalnya lewat chat whatsapp berlanjut ke telpon. Ia menelpon lama sekali, awal saya mendengar suaranya cukup jelas namun lama-lama berubah serak. Ia menangis. Ia menangisi mantannya yang besok kabarnya akan menikah. Hmm, ya kalau sudahjadi mantan kenapa menangis? Usut punya usut, ternyata hubungan mereka belum selesai. Ada masalah yang menggantung. Ya, meskipun saya melihatn

Menjadi (yang) Mereka Inginkan

Menjadi aku ternyata tidak mudah. Saya adalah bungsu dari lima bersaudara. Banyak yang menganggap menjadi bungsu itu menyenangkan karena pasti semua keinginan akan dipenuhi. Tidak perlu menunggu besok, hari itu juga pasti dikabulkan. Menjadi bungsu itu menyenangkan, kata bagi sebagian. Ketika ada yang tidak sesuai yang diinginkan, cukup merajuk maka semua urusan selesai. Semua akan menuruti. Menenangkan dengan janji akan memberi dua bahkan tiga kali lipat dari yang diinginkan. Sayangnya menjadi bungsu tidak semudah yang mereka bayangkan. Apalagi menjadi bungsu yang serba enggak enakan. Ketika egoku tersakiti, aku pikir semua akan memahami. Justru saat aku ingin mengemukakan pendapat, mereka berpikir aku hanya cemburu dan iri. Halah, bungsu kan tidak jauh dari dua hal itu. Tukang iri dan cemburu. Egois mereka bilang. Ternyata menjadi bungsu yang mereka inginkan tidak mudah. Ketika merajuk salah, lalu apa aku harus pergi? Ternyata juga salah, jika aku p