Langsung ke konten utama

Tentang Memaafkan



Lebaran sudah seminggu berlalu, apa yang saya dapatkan?

Banyak hal yang terjadi beberapa bulan ini. Sakit hati, kecewa dan tangis. Hingga sempat membuat saya berpikir, sampai kapan ini akan terjadi? Emosi ternyata membuat saya tidak sempat berpikir tentang kebahagiaan. Amarah ternyata mengikis logika saya. Namun, beruntungnya saya memiliki orang-orang baik yang setia saat saya terpuruk. Hingga saya dapat menepis ego hingga titik terendah.

Adalah malam takbir kemarin, saya benar-benar menangis. Saya tidak pernah merasa sengilu ini saat malam takbir. Saya menangis hebat. Mengingat apa yang telah saya lakukan beberapa bulan lalu. Ternyata semua sia-sia, seharusnya saya tidak menuruti emosi. Amarah tidak akan membuat segalanya menjadi baik, justru menjadikannya abu.

Sakit hati saya luruh. Dalam hati saya berjanji ini airmata terakhir saya untuk kebodohan ini. Saya berjanji ini amarah terakhir saya. Memaafkan memang tidak mudah. Melupakan tidak ada yang mudah. Menerima itu tidak pernah mudah, apalagi saat ego tersakiti.

Teringat pesan kakak laki-laki saya, saat berhadapan dengan orang yang tidak bisa memahamimu maka tugasmulah untuk memahami. Yup, sesederhana itu.

Saya akan belajar untuk memahami. Setiap orang akan berubah. Saya akan belajar menerima, karena tidak ada satu pun orang dapat membahagiakan semua orang. Jadi, untuk apa saya memaksakan keadaan agar memenuhi keinginan saya?

Mengapa saya memilih memaafkan dan melupakan rasa sakit dan kecewa saya. Karena saya tahu, maaf akan meringankan langkah saya di masa depan. Bukankah saya berhak untuk bahagia? Berhak memperjuangkan kebahagiaan saya?

Jadi, maafkan dan lupakan. Jika memang saya belum bisa seperti dulu tolong maafkan, karena untuk berjalan sejauh ini pun bagi saya tidak mudah.

Kamar 202, 18:02

Komentar

  1. katanya, segala sesuatu akan indah pada waktunya.. dan memang begitu adanya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berlibur ke Malang Selama 24 Jam? Berikut Tempat yang Wajib Kamu Kunjungi

Kota Malang memang penuh daya tarik maka tidak heran jika setiap hari selalu saja wisatawan yang datang untuk berkunjung ke kota ini. Malang memang berbeda, meskipun di beberapa tempat mulai macet tidak mengurungkan niat pecintanya untuk berkunjung. Jika kamu berniat berkunjung ke kota Malang hanya sehari, itenary ini bisa menjadi pertimbangan buatmu. Yuk, mari! 06.00 – 07.30, Jalan Kawi Mengisi perut dengan sajian khas kota Malang bisa menjadi alternatif buat kamu. Salah satu yang khas dari kota Malang adalah Pecel Kawi, yang berada di Jalan Kawi. Jika kamu tidak seberapa suka Pecel, di sepanjang jalan Kawi banyak kuliner lainnya. Lokasinya pun masih satu tempat dengan Pecel Kawi, ada Nasi Buk Madura, Widuri yang menyediakan masakan campur, dan Nasi Krawu. 08.00-10.00, Alun-Alun Puas dengan sarapan khas kota Malang. Kamu bisa mencari angkot LG menuju arah pusat kota. Ada Alun-alun, dan Tugu 0 kilometer di bawah jembatan penyebrangan. Tidak perlu khawatir, di alun-alun

Sebelum Menikah Pastikan Kamu Sanggup Meminta Maaf

Pernikahan/copyright pexels.com Apa tanda kamu sudah siap menikah? Saat kamu sudah sanggup meminta maaf untuk hal yang sepele. Saat kamu sanggup meminta maaf untuk hal yang sebenarnya tidak kamu lakukan. Saat kamu merendahkan egomu lalu meminta maaf. Well, tema pernikahan sepertinya lagi hangat diperbincangkan. Adalah teman saya chatnya muncul di tengah malam. Katanya, sibuk gak? Hmm, firasat tidak enak mungkin firasat diprospek MLM cukup membuat saya merasa tidak nyaman saat harus menerima chat dari teman lama. Ternyata malam itu, teman saya sedang butuh telinga. Ia ingin curhat. Perbincangan yang awalnya lewat chat whatsapp berlanjut ke telpon. Ia menelpon lama sekali, awal saya mendengar suaranya cukup jelas namun lama-lama berubah serak. Ia menangis. Ia menangisi mantannya yang besok kabarnya akan menikah. Hmm, ya kalau sudahjadi mantan kenapa menangis? Usut punya usut, ternyata hubungan mereka belum selesai. Ada masalah yang menggantung. Ya, meskipun saya melihatn

Hari Bersama Sheila On 7, Pengalaman Pertama Nonton Konser

Tanggal 22 September 2016 adalah hari bersejarah buat saya. Bukan, saya tidak mendapat promosi jabatan atau Partner akhirnya melamar saya. Tapi pada tanggal tersebut saya berkesempatan untuk nonton konser. Yeay! Umur yang hampir menginjak angka 30, baru kali ini saya menonton konser. Hahaha. Norak? Iya, biarin. Yeay..foto dulu sebelum nonton konser | c: @perihujan_ Berawal dari rasa kecewa karena batal ke Jakarta, akhirnya saya menerima ajakan teman untuk nonton konser Sheila On 7 di Graha Cakrawala UM pada tanggal 22 September kemarin. Saya datang ke konser tanpa ekspektasi apa pun. Hanya saja sepanjang hari, di kantor saya memutar lagu-lagu Sheila On 7 sekedar mengingat lagu-lagu mereka kembali. Yeah, saya memang agak buruk soal musik. Selain suara sumbang saya, enggak ada yang dapat saya banggakan dari pengetahuan musik saya. Jika menurut jadwal acara, Sheila On 7 seharusnya mulai naik panggung pukul 9 malam. Tapi nyatanya hingga hampir pukul 10 malam, Duta dan g