Langsung ke konten utama

Ke Mana Saja?

Ke mana saja? adalah pertanyaan yang sering kali diutarakan teman-teman saya. Ada yang sekedar iseng, atau memang penasaran ke mana saja saya dua bulan terakhir ini. Jadi pembaca blog ini ada yang penasaran ke mana saja saya, beberapa bulan ini? baiklah, meski tidak ada yang bertanya, saya akan tetap bercerita *milin kumis*.

Setelah sibuk dengan pekerjaan baru saya, yang meski freelance lumayan menyita sedikit waktu senggang saya maka blog ini terbengkalai. Tidak ada satu pun postingan yang mampir di blog ini. Meski saya lebih produktif menulis dibanding hari-hari lalu.

Dan dua bulan terakhir, ada hal serius yang membuat saya benar-benar total menghindari blog ini. Saya sakit. Akhir agustus adalah awal mula saya drop, demam menjadi langganan saya. Dan nyeri di dada membuat aktifitas saya benar-benar dibatasi. Bagaimana tidak, capek sedikit demam dan sakit di kepala saya benar-benar tidak bisa dihindari. Maka selama Agustus-September, kencan dengan dokter adalah rutinitas harian saya. Akhirnya saya membatasi kegiatan saya. Ngemall, makan di luar, ngafe, dan tentu saja aktifitas cuap-cuap bersama teman pun berkurang. Bagaimana bisa ngemall, kalau setiap pulang kantor yang dicari bantal dan kasur, capek sedikit demam, terlalu lama terkena angin pusing. Entah penyakit apa yang sedang berkunjung ke tubuh saya.

Dokter menyarankan saya untuk total bed rest, menghindari makanan yang terlalu asin, terlalu berasa, menghindari cemilan yang mengandung vetsin. Dan akhirnya membuat saya harus berpisah dengan mekdi, ke ep ci, ciki, dan teman-temannya dalam waktu yang lumayan lama. Setiap kali pusing, minum obat antidepresan pun menjadi rutinitas.

Masih ingat awal-awal sakit sempat divonis kram otak, depresi ringan, sakit lambung, dan teman-temannya. Bahkan salah satu teman saya menyarankan saya untuk berkunjung ke 'orang pintar' alasannya? karena saya tak juga kunjung sembuh, meski sudah berobat ke mana saja. Saya cuma nyengir, sakit saya memang aneh tapi tidak ada hubungannya dengan hal mistis.

Maka saat pusing seminggu yang lalu saya akhirnya memutuskan untuk pulang. Menuruti nasihat Ibu dan Mbak Tyas saya akhirnya mau periksa ke dokter spesialis paru. Mengingat batuk saya tidak kunjung sembuh. Dokter yang saya pilih hanya praktik di Rumah Sakit Umum, dan untuk pertama kalinya saya berkunjung ke RSUD (kengeriannya akan saya buat postingan tersendiri). Dokter pun memvonis ada cairan di paru-paru saya, trenteng yang membuat saya harus tidur di rumah sakit selama tiga hari, yang membuat punggung saya merasakan jarum G-14, membuat paru-paru saya berkali-kali dirongen, dan membuat saya kembali tersentak bahwa sehat adalah anugerah dan nikmat yang luar biasa dari Allah.

Banyak hal yang saya alami selama drop kemarin, dan proses penyembuhan yang membutuhkan waktu enam bulan akan membuat saya (mungkin) lebih bersabar. Ah, banyak cara Allah menegur saya yang mungkin terlewat sombong.

Allah sedang kangen saya, kangen dengan keluhan saya, kangen dengan isak adu saya.

Jombang, 18 Oktober 2015.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berlibur ke Malang Selama 24 Jam? Berikut Tempat yang Wajib Kamu Kunjungi

Kota Malang memang penuh daya tarik maka tidak heran jika setiap hari selalu saja wisatawan yang datang untuk berkunjung ke kota ini. Malang memang berbeda, meskipun di beberapa tempat mulai macet tidak mengurungkan niat pecintanya untuk berkunjung. Jika kamu berniat berkunjung ke kota Malang hanya sehari, itenary ini bisa menjadi pertimbangan buatmu. Yuk, mari! 06.00 – 07.30, Jalan Kawi Mengisi perut dengan sajian khas kota Malang bisa menjadi alternatif buat kamu. Salah satu yang khas dari kota Malang adalah Pecel Kawi, yang berada di Jalan Kawi. Jika kamu tidak seberapa suka Pecel, di sepanjang jalan Kawi banyak kuliner lainnya. Lokasinya pun masih satu tempat dengan Pecel Kawi, ada Nasi Buk Madura, Widuri yang menyediakan masakan campur, dan Nasi Krawu. 08.00-10.00, Alun-Alun Puas dengan sarapan khas kota Malang. Kamu bisa mencari angkot LG menuju arah pusat kota. Ada Alun-alun, dan Tugu 0 kilometer di bawah jembatan penyebrangan. Tidak perlu khawatir, di alun-alun

Hari Bersama Sheila On 7, Pengalaman Pertama Nonton Konser

Tanggal 22 September 2016 adalah hari bersejarah buat saya. Bukan, saya tidak mendapat promosi jabatan atau Partner akhirnya melamar saya. Tapi pada tanggal tersebut saya berkesempatan untuk nonton konser. Yeay! Umur yang hampir menginjak angka 30, baru kali ini saya menonton konser. Hahaha. Norak? Iya, biarin. Yeay..foto dulu sebelum nonton konser | c: @perihujan_ Berawal dari rasa kecewa karena batal ke Jakarta, akhirnya saya menerima ajakan teman untuk nonton konser Sheila On 7 di Graha Cakrawala UM pada tanggal 22 September kemarin. Saya datang ke konser tanpa ekspektasi apa pun. Hanya saja sepanjang hari, di kantor saya memutar lagu-lagu Sheila On 7 sekedar mengingat lagu-lagu mereka kembali. Yeah, saya memang agak buruk soal musik. Selain suara sumbang saya, enggak ada yang dapat saya banggakan dari pengetahuan musik saya. Jika menurut jadwal acara, Sheila On 7 seharusnya mulai naik panggung pukul 9 malam. Tapi nyatanya hingga hampir pukul 10 malam, Duta dan g

Menjadi Beauty Vlogger Dadakan

Bekerja di media membuat saya belajar banyak hal, termasuk menjadi artis dadakan untuk mengisi konten video. Sudah 2 kali wajah saya muncul di chanel youtube vemale. Pertama video DIY membuat amplop lebaran dan kedua adalah video campaign #MyBodyMyPride . Di kedua video itu tidak ada satu pun yang mewajibkan saya bicara, saya cukup senyum-senyum depan kamera, dan semuanya beres. Tapi berbeda dengan konten video kali ini, selain bergaya dan senyum-senyum manis, saya juga harus bicara. Ok, karena kali ini saya harus mereview lipstik. OK LIPSTIK. Jeder!  Sebenarnya tidak masalah saya harus sok manis di depan kamera. Tapi ini saya harus memakai lipstik dan mereviewnya? Oh. Ok, saya memang cewek tapi kalau urusan makeup angkat tangan. Pakai bedak pun sudah syukur. Meskipun sekarang  sudah mau pakai skincare meskipun sekadar pembersih wajah dan pelembap. Anggap saja itu satu kemajuan. Dan sekarang saya harus mereview lipstik,dan bergaya di depan kamera. Cuap-cuap istilah lipstik, duh ra