Langsung ke konten utama

Tentang (Rahasia)





Jadi kemarin sepulang kerja saya menghabiskan waktu ngobrol dengan teman lama saya via telpon. Teman yang sudah hampir dua tahun ini tidak pernah saya temui. Teman saya sedang galau, jadilah saya malam itu kebagian jadi tempat sampahnya.
Teman saya ini, sebut saja Aira tidak pernah yang namanya ribet dengan kehidupannya. Hidupnya lurus-lurus saja, dan ia selalu terlihat bahagia. Dan saya baru menyadari ternyata dibalik senyum bahagianya dia menyimpan satu beban. Dan lagi-lagi tak jauh dari kata cinta.
Jadi Aira ini sudah pacaran lagi dengan seorang cowok setelah hubungannya yang dengan calon dokter itu kandas di tengah jalan. Ia tak cerita banyak tentang perihal gagalnya hubungan dia dengan si calon dokter itu yang setahu saya mereka sangat terlihat normal dan baik-baik saja. Aira, galau bukan karena gagal tapi bagaimana ia harus berterus terang tentang hubungannya dengan pacar barunya itu. Berterus terang kepada Ibu dan juga sahabatnya. Saya sedikit kaget saat ia bercerita dengan suara tercekat jika selama ini hubungannya dengan sang pacar dia simpan rapat-rapat, bahkan kepada sahabatnya yang setahu saya lebih dekat daripada saya.
“ Ibuku, tidak suka dengan cowok sunda “
Itu prolog, mengapa ia sampai hari ini belum berani menceritakan hubungannya kepada sang Ibu. Ibunya antipati dengan hal yang berhubungan dengan sunda. Saat saya tanya mengapa? Aira hanya diam saja. Saya ikut diam, bagaimana pun juga ketika hal itu berhubungan dengan prinsip pasti susah mengubahnya. Saya masih terdiam dan tak berkomentar saat ia bercerita tentang usahanya menutupi rahasia ini kepada ibunya. Entah saya ikut merasa sakit. Sebegitukah kamu tak ingin menyakiti ibumu?
“ Ibuku, masih berharap pada si Frans (sang dokter). Ibuku susah move on dari dia “
Saat saya bertanya, apakah pacarnya tau? Dia hanya berkata dengan serak. Tidak.
Dia bercerita bahwa ia berjuang sendiri, menghadapi tekanan ini. berusaha terlihat baik-baik saja, padahal jelas bahwa semua tak baik.
Lalu, saat aku bertanya kenapa ia merahasiakan pada sahabatnya. Ia menjelaskan, sahabatnya juga tidak suka kalau dia dekat dengan pacarnya saat ini. Nah, akhirnya dia memilih backstreet dengan dua orang terpentingnya itu.
Sampai hari ini saya masih tidak habis pikir, apakah ia dapat bahagia? Apakah memang cinta harus seperti itu? Benarkah cinta tak mampu menemukan logika?
Ada beberapa orang memilih untuk bertahan meski ia tahu akhirnya, memaksa berjuang dan berlari meski ia tahu yang ia dekati adalah jurang. Yang pada akhirnya membuat ia terjatuh, lalu mati.
Menariknya saya jadi mengerti, dalam satu hubungan tak hanya tentang dua orang tapi juga dengan sekitarnya. Apalagi jika hubungan itu untuk serius, dan saya cukup mengerti cinta saja tak cukup membuat dua orang memutuskan menikah.
Bukankah seperti itu?


ps : foto diambil dari google


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berlibur ke Malang Selama 24 Jam? Berikut Tempat yang Wajib Kamu Kunjungi

Kota Malang memang penuh daya tarik maka tidak heran jika setiap hari selalu saja wisatawan yang datang untuk berkunjung ke kota ini. Malang memang berbeda, meskipun di beberapa tempat mulai macet tidak mengurungkan niat pecintanya untuk berkunjung. Jika kamu berniat berkunjung ke kota Malang hanya sehari, itenary ini bisa menjadi pertimbangan buatmu. Yuk, mari! 06.00 – 07.30, Jalan Kawi Mengisi perut dengan sajian khas kota Malang bisa menjadi alternatif buat kamu. Salah satu yang khas dari kota Malang adalah Pecel Kawi, yang berada di Jalan Kawi. Jika kamu tidak seberapa suka Pecel, di sepanjang jalan Kawi banyak kuliner lainnya. Lokasinya pun masih satu tempat dengan Pecel Kawi, ada Nasi Buk Madura, Widuri yang menyediakan masakan campur, dan Nasi Krawu. 08.00-10.00, Alun-Alun Puas dengan sarapan khas kota Malang. Kamu bisa mencari angkot LG menuju arah pusat kota. Ada Alun-alun, dan Tugu 0 kilometer di bawah jembatan penyebrangan. Tidak perlu khawatir, di alun-alun

Hari Bersama Sheila On 7, Pengalaman Pertama Nonton Konser

Tanggal 22 September 2016 adalah hari bersejarah buat saya. Bukan, saya tidak mendapat promosi jabatan atau Partner akhirnya melamar saya. Tapi pada tanggal tersebut saya berkesempatan untuk nonton konser. Yeay! Umur yang hampir menginjak angka 30, baru kali ini saya menonton konser. Hahaha. Norak? Iya, biarin. Yeay..foto dulu sebelum nonton konser | c: @perihujan_ Berawal dari rasa kecewa karena batal ke Jakarta, akhirnya saya menerima ajakan teman untuk nonton konser Sheila On 7 di Graha Cakrawala UM pada tanggal 22 September kemarin. Saya datang ke konser tanpa ekspektasi apa pun. Hanya saja sepanjang hari, di kantor saya memutar lagu-lagu Sheila On 7 sekedar mengingat lagu-lagu mereka kembali. Yeah, saya memang agak buruk soal musik. Selain suara sumbang saya, enggak ada yang dapat saya banggakan dari pengetahuan musik saya. Jika menurut jadwal acara, Sheila On 7 seharusnya mulai naik panggung pukul 9 malam. Tapi nyatanya hingga hampir pukul 10 malam, Duta dan g

Menjadi Beauty Vlogger Dadakan

Bekerja di media membuat saya belajar banyak hal, termasuk menjadi artis dadakan untuk mengisi konten video. Sudah 2 kali wajah saya muncul di chanel youtube vemale. Pertama video DIY membuat amplop lebaran dan kedua adalah video campaign #MyBodyMyPride . Di kedua video itu tidak ada satu pun yang mewajibkan saya bicara, saya cukup senyum-senyum depan kamera, dan semuanya beres. Tapi berbeda dengan konten video kali ini, selain bergaya dan senyum-senyum manis, saya juga harus bicara. Ok, karena kali ini saya harus mereview lipstik. OK LIPSTIK. Jeder!  Sebenarnya tidak masalah saya harus sok manis di depan kamera. Tapi ini saya harus memakai lipstik dan mereviewnya? Oh. Ok, saya memang cewek tapi kalau urusan makeup angkat tangan. Pakai bedak pun sudah syukur. Meskipun sekarang  sudah mau pakai skincare meskipun sekadar pembersih wajah dan pelembap. Anggap saja itu satu kemajuan. Dan sekarang saya harus mereview lipstik,dan bergaya di depan kamera. Cuap-cuap istilah lipstik, duh ra