Langsung ke konten utama

Dementor

Dementor | copyright pottermore

Jika kalian penggemar serial Harry Potter tentu tahu dengan tokoh Dementor. Iya, makhluk yang hobi menyerap kebahagiaan orang yang berada di dekatnya. Efeknya? Seseorang yang kehilangan kebahagiaan itu sama mengerikannya dengan orang yang kehilangan harapan. Kalau enggak depresi ya bakal berujung mati.

Rasanya gimana sih bertemu Dementor alias seseorang yang membuat kita kehilangan kebahagiaan? Hfft, jangan ditanya. Menyebalkan dan menyakitkan.

Suka atau tidak, setiap orang pasti memiliki Dementor. Ada yang berwujud kenangan dengan mantan, tentang cinta yang tidak terbalas, deadline pekerjaan, Bos yang menyebalkan, teman yang sok tau, dan banyak lainnya. Kalau ditanya apa wujud Dementor saya saat ini? Jawabannya adalah keadaan yang memaksa saya untuk menerima. Apa itu? Biar saya dan Tuhan yang tahu. Hahaha, padahal tidak ada yang ingin tahu juga.

Tidak ada penyakit tanpa obat. Begitu juga dengan kehadiran Dementor ini. Ada cara untuk mengusirnya, yaitu membuat mantra Potranus. Cara kerja mantra ini sangat ajaib, yaitu dengan mengumpulkan kenangan menyenangkan dan yang membuat kita bahagia. Kita cukup mengingat hal-hal yang menyenangkan tersebut. Dengan kita tertawa maka Potranus akan terbentuk dan Dementor pun kalah. Sesederhana itu.

Sayangnya mengumpulkan kebahagiaan di saat hati kita dipenuhi rasa benci itu tidak mudah. Menemukan bahagia, saat kita dipaksa untuk menerima keadaan yang tidak disukai itu sangat memberatkan. Maka tidak selamanya Potranus dapat berhasil diciptakan. Seringkali, saat manusia bertemu Dementor berakhir dengan depresi atau yang terburuk adalah kematian.

Saat ini saya sedang berjuang untuk membuat mantra Potranus saya. Mengingat kenangan tentang hal yang menyenangkan. Melakukan hal-hal seru. Tidak selalu bersama orang lain, saya pun kerap melakukannya sendiri. Karena saya tahu, menggantungkan kebahagiaan kepada orang lain hanya akan menghasilkan kecewa.

Saya menulis, saya melakukan perjalanan jauh, saya menghindari segala rutinitas yang membuat saya teringat tentang sosok Dementor tersebut. Mungkin Potranus saya belum sempurna saya buat. Tapi saya percaya, sebagai manusia tidak selamanya kesedihan akan berjalan bersama saya selamanya.

Selamat tanggal 4 Juni Dementorku, semoga tidurmu nyenyak.

Komentar

  1. Yuk jalan-jalan ke Eropa, tapi makan mujaer dulu sebelum berangkat, bahaha. Karen Potranus terenak ada mujaer penyet sambal bawang titik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ke Eropa mampir lalapan fly over dulu..hahaha.

      Hapus
  2. Potranus apa petronus toh? 😶

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tahun Lalu Itu 2019

    2019 itu lima tahun yang lalu. Aku tersenyum membaca pesan dari dia. Ternyata sudah lima tahun kami tidak saling menyapa, meskipun update kehidupannya masih melintas di linimasa akun linkedin-ku.  Lima tahun lalu namanya selalu muncul pertama kali di notifikasi whatsApp-ku. Dulu, kami pernah meyakini bahwa jarak hanya satuan untuk orang lemah. Dan akhirnya, kami menjadi bagian orang lemah itu. Kata orang akan selalu ada kesempatan kedua untuk hal yang terlewatkan. Tinggal kita mau atau tidak. Menganggap itu kesempatan atau hanya sekadar pembuktian semata. Dan ia pun menyapaku kembali setelah lima tahun berlalu. Kamu akhirnya ke Jepang ya? Gimana, seru? Menyebalkan sekali pertanyaannya, karena akhirnya aku tahu ia tak pernah berubah. Ia tetap melihatku, sementara aku hanya tahu dari update linkedin-nya. Menandakan dia ‘hidup’. Bagian menyebalkan lainnya aku melewatkan masa lima tahun itu, tapi ia tetap melihatku bertumbuh. Ia tahu aku mengeluhkan banyak hal, ia juga ta...

Berlibur ke Malang Selama 24 Jam? Berikut Tempat yang Wajib Kamu Kunjungi

Kota Malang memang penuh daya tarik maka tidak heran jika setiap hari selalu saja wisatawan yang datang untuk berkunjung ke kota ini. Malang memang berbeda, meskipun di beberapa tempat mulai macet tidak mengurungkan niat pecintanya untuk berkunjung. Jika kamu berniat berkunjung ke kota Malang hanya sehari, itenary ini bisa menjadi pertimbangan buatmu. Yuk, mari! 06.00 – 07.30, Jalan Kawi Mengisi perut dengan sajian khas kota Malang bisa menjadi alternatif buat kamu. Salah satu yang khas dari kota Malang adalah Pecel Kawi, yang berada di Jalan Kawi. Jika kamu tidak seberapa suka Pecel, di sepanjang jalan Kawi banyak kuliner lainnya. Lokasinya pun masih satu tempat dengan Pecel Kawi, ada Nasi Buk Madura, Widuri yang menyediakan masakan campur, dan Nasi Krawu. 08.00-10.00, Alun-Alun Puas dengan sarapan khas kota Malang. Kamu bisa mencari angkot LG menuju arah pusat kota. Ada Alun-alun, dan Tugu 0 kilometer di bawah jembatan penyebrangan. Tidak perlu khawatir, di alun-alun...

Morning Pages

Menulis untuk jiwa/copyright  rawpixel.com   Writing is medicine. It is an appropriate antidote to injury. It is an appropriate companion for any difficult change - Julia Cameron. Menulis bagiku adalah obat. Menuangkan keluh, mencatat mimpi, hingga mematik harapan. Itulah alasan kenapa aku banting setir untuk berkarir di media. Harapannya sih, seru kali ya menulis terus dapat duit. Meskipun pas terjun kerja di media, ternyata pekerjaanku bukan menulis seperti yang di catatan-catatan yang pernah kutuliskan. Aku menulis untuk orang lain. Maka journaling adalah obat buatku. Saat aku tidak bisa menulis tentang hal-hal yang sensitif, menuliskan di buku jurnalku membuatku merasa tenang. Menulis untuk memberi makan jiwa aku menyebutnya. Biasanya setiap pagi sebelum memulai aktivitas aku menuliskan banyak hal di lembaran jurnalku. Hal random seperti enak mana tahu atau tempe, hingga seserius mengapa semakin ke sini hal-hal yang disebut ‘pertanda’ itu semakin jelas. Menuliskan hal itu ...