Langsung ke konten utama

Menjadi Beauty Vlogger Dadakan

Bekerja di media membuat saya belajar banyak hal, termasuk menjadi artis dadakan untuk mengisi konten video. Sudah 2 kali wajah saya muncul di chanel youtube vemale. Pertama video DIY membuat amplop lebaran dan kedua adalah video campaign #MyBodyMyPride. Di kedua video itu tidak ada satu pun yang mewajibkan saya bicara, saya cukup senyum-senyum depan kamera, dan semuanya beres. Tapi berbeda dengan konten video kali ini, selain bergaya dan senyum-senyum manis, saya juga harus bicara. Ok, karena kali ini saya harus mereview lipstik. OK LIPSTIK. Jeder! 

Sebenarnya tidak masalah saya harus sok manis di depan kamera. Tapi ini saya harus memakai lipstik dan mereviewnya? Oh. Ok, saya memang cewek tapi kalau urusan makeup angkat tangan. Pakai bedak pun sudah syukur. Meskipun sekarang  sudah mau pakai skincare meskipun sekadar pembersih wajah dan pelembap. Anggap saja itu satu kemajuan. Dan sekarang saya harus mereview lipstik,dan bergaya di depan kamera. Cuap-cuap istilah lipstik, duh rasanya mau nangis.

Singkat cerita setelah membuat Wenny berurai air mata karena saya todong untuk memulaskan eyeliner, dan merajuk minta didandanin Winda akhirnya wajah saya sedikit okey untuk nampang di depan kamera. Shoot untuk review lipstik pun dimulai. Take pertama lancar, setelah dibuat heboh dengan harus swatch-hapus-swatch lipstik sampai bibir rasanya kebas keseringan diolesi remover jahanam.

Pengambilan video untuk swatch lipstik ke bibir kelar. Saatnya shoot untuk closing, jeng-jeng. Saya harus ngomong beberapa kalimat untuk review liptik. Kali ini saya harus menjelaskan aplikator, aroma dan harga dari lipstik yang saya review. Saking gugupnya saya harus beberapa kali take. Duh padahal Winda dan wenny lancar-lancar saja ngomong tanpa teks. Saya sedih. Akhirnya setelah beberapa kali take, pengambilan video kelar. Yeay!

Sungguh pengalaman yang menyenangkan. Akhirnya saya dapat merasakan bagaimana menjadi Beauty Vlogger itu. Saya kira seru-seru saja memakai lipstik terus cuap-cuap, dan ternyata duh Gusti capek banget.Padahal  tadi saya hanya mencoba 8 warna saja, bibir rasanya sudah kebas. Bagaimana yang harus nyobain 20 warna lipstik?! *oles-oles bibir* Belum lagi Beauty Vlogger harus ngedit video sendiri, saya sih tinggal action terus cuap-cuap beres. AHAHAHAHA.

Berkat jadi Beauty Vlogger dadakan saya jadi tau apa itu istilah dead mate, aplikator, swatch, dan banyak hal yang berurusan dengan makeup. Dan saya jadi mikir, sepertinya sebagian dana jajan buku saya harus disisihkan untuk membeli beberapa makeup. Yha, kan selalu ada alasan untuk belanja. Dan cantik itu penuh perjuangan, Ladies! Duh, angkat topi sama mbak-mbak yang bisa tampil cantik dengan makeup lengkap gitu.

Nih, beberapa foto behind the scene-nya.

Apapun yang dibilang Kak Wil dan Mas Erik saya tetep moles lipstik | pic by: Wenny
1..2...3 \o/ | pic by: Wenny


Ndusel ke Kak Wil biar gak dimarahi kalau salah terus | pic by: Wenny

We are The Next Beauty Vlogger | pic by: Erik




Bagaimana seru kan? Iyain aja ya, biar cepet! Nantikan videonya di chanel youtube vemale ya! \o/

Komentar

  1. Balasan
    1. Belajar pakai eyeliner yg bener dulu Mput, ntar baru jadi vlogger aku....huahahahaja

      Hapus
    2. Hahaha, kan vloger gak harus make-up, kak. vloger bidang lain juga oke, kok :D

      Hapus
    3. Hahaha, iya sih :p jadi vlogger bikin laporan keuangan kali ya 😂😂😂😂

      Hapus
    4. accountant vloger, hahaha. menceritakan bagaimana kehidupan seorang akuntan sehari-hari. #lha

      Hapus
    5. Nanti diendorse sama merk kalkulator 😂😂😂😂😂

      Hapus
  2. cakeeeep... uh enak banget .. aku dari dulu mau kerja di bagian beauty biar ssejalan sama blog aku hhha tapi rejekinya malah ke agensi travel. lah kok malah curhat

    BalasHapus
  3. Rejeki gak akan ke mana Uni 😁😁😁 hehehr,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berlibur ke Malang Selama 24 Jam? Berikut Tempat yang Wajib Kamu Kunjungi

Kota Malang memang penuh daya tarik maka tidak heran jika setiap hari selalu saja wisatawan yang datang untuk berkunjung ke kota ini. Malang memang berbeda, meskipun di beberapa tempat mulai macet tidak mengurungkan niat pecintanya untuk berkunjung. Jika kamu berniat berkunjung ke kota Malang hanya sehari, itenary ini bisa menjadi pertimbangan buatmu. Yuk, mari! 06.00 – 07.30, Jalan Kawi Mengisi perut dengan sajian khas kota Malang bisa menjadi alternatif buat kamu. Salah satu yang khas dari kota Malang adalah Pecel Kawi, yang berada di Jalan Kawi. Jika kamu tidak seberapa suka Pecel, di sepanjang jalan Kawi banyak kuliner lainnya. Lokasinya pun masih satu tempat dengan Pecel Kawi, ada Nasi Buk Madura, Widuri yang menyediakan masakan campur, dan Nasi Krawu. 08.00-10.00, Alun-Alun Puas dengan sarapan khas kota Malang. Kamu bisa mencari angkot LG menuju arah pusat kota. Ada Alun-alun, dan Tugu 0 kilometer di bawah jembatan penyebrangan. Tidak perlu khawatir, di alun-alun...

Morning Pages

Menulis untuk jiwa/copyright  rawpixel.com   Writing is medicine. It is an appropriate antidote to injury. It is an appropriate companion for any difficult change - Julia Cameron. Menulis bagiku adalah obat. Menuangkan keluh, mencatat mimpi, hingga mematik harapan. Itulah alasan kenapa aku banting setir untuk berkarir di media. Harapannya sih, seru kali ya menulis terus dapat duit. Meskipun pas terjun kerja di media, ternyata pekerjaanku bukan menulis seperti yang di catatan-catatan yang pernah kutuliskan. Aku menulis untuk orang lain. Maka journaling adalah obat buatku. Saat aku tidak bisa menulis tentang hal-hal yang sensitif, menuliskan di buku jurnalku membuatku merasa tenang. Menulis untuk memberi makan jiwa aku menyebutnya. Biasanya setiap pagi sebelum memulai aktivitas aku menuliskan banyak hal di lembaran jurnalku. Hal random seperti enak mana tahu atau tempe, hingga seserius mengapa semakin ke sini hal-hal yang disebut ‘pertanda’ itu semakin jelas. Menuliskan hal itu ...