Ceritanya saya menerima tawaran untuk menjadi content writer freelance, di sebuah media online. Ada bebarapa konten yang harus saya handle. Meski freelance, hecticnya enggak ngalahin pekerjaan utama saya. Iya, yang biasanya saya berkubang dengan debit dan kredit kali ini saya berhubungan dengan dunia menulis. Dunia yang telah lama saya idamkan, yang biasanya saya sambangi sekali dua kali dalam seminggu saja. Itu pun tidak rutin.
Semua berawal dari CV saya yang mampir di meja redaksi akhir Agustus tahun lalu, dan saya sempat dipanggil untuk tes di awal September. Karena tidak ada kabar, saya akhirnya mengiyakan tawaran di kantor saya saat ini. Ternyata, sang editor yang sempat mewancarai saya setuju meng hire saya. Bulan Oktober, saat saya hectic dengan kerjaa di kantor saya sekarang, editor tersebut menelpon saya mengatakan saya diterima bekerja di media online tersebut. Antara senang dan bingung jadi satu, senang ternyata saya diterima bingung karena saat itu saya sudah bekerja di perusahaan ini. Akhirnya saya mengundurkan diri dari tawaran tersebut, saya merelakan pekerjaan yang menjadi impian saya. bekerja di media.
Saat saya mengabari pimpinan redaksi tersebut, saya sempat mengatakan jika ada kesempatan untuk bekerja di tempat tersebut sebagai freelance maka saya akan menerimanya. Jangan ditanya bagaimana perasaan saya saat itu. Sedih dan kecewa jadi satu, tapi saya harus memilih. Serba nanggung juga saat itu saya baru sebulan bekerja di kantor yang baru.
Tapi saya yakin dengan pilihan saya.
Bulan berganti, dan tahun berganti. Awal bulan Juni kemarin saya di hubungi oleh editor itu lagi, saya mendapat tawaran lagi di tempat tersebut dan tentu saja kali ini saya boleh freelance. Dream come true, rasanya bahagia sekali. Bisa bekerja di tempat yang saya impikan, meski paruh waktu saya bahagia. Saya menikmatinya.
Malam ini tepat dua minggu saya menjalani dua pekerjaan ini, pekerjaan yang berbeda satu sama lainnya. Ketika pulang kos saya akan segera berberes, dan mencharger laptop. Ada hal lain yang harus saya kerjakan. Menulis.
Iya, saya menjadi content writer freelance di salah satu media online.
Maka, ketika impianmu terwujud percayalah ada doa terbaik ibumu yang diaminkan Tuhan.
Selamat malam :D
Komentar
Posting Komentar