Langsung ke konten utama

Kentjan Surabaya ~ Bagian Satu

Hati patah kaki melangkah ~ Traveloveing.

Jadi kemarin tanggal 8 juni 2014 kesampaian juga melakukan ritual kentjan seperti yang sering Mput dan Bella lakukan. Kalau duo teman maya saya ini memakai tagline #kentjanjakarta maka saya memakai tagline #kentajnsurabaya \o/

Cak Durasim - Pusat budaya di Surabaya, tujuan terakhir dari Tour Surabaya Heritage Track.

#Kentjansurabaya edisi perdana kali ini adalah berkunjung ke House of Sampoerna. Museum yang terletak di Jalan Taman Sampoerna 6, Surabaya. Ada apa disana? selain spot yang kece buat narsis, Surabaya Herritage Track adalah alasan utama saya berkunjung ke Museum ini.
House of Sampoerna selanjutnya akan saya sebut HoS adalah Traveller's Choice 2013 oleh TripAdvisor. Jujur saja, saya benar-benar terkesima (halah bahasanya) dengan pengelolaan HoS ini. Bagaimana tidak, semua fasilitas yang ada di HoS diberikan secara gratis kepada semua pengunjung HoS. Museum yang buka setiap hari pukul 09.00 sampai dengan 22.00 wib.
Fasilitas yang banyak diminati oleh pengunjung Hos adalah Surabaya Herritage Track, untuk menikmati Bus Wisata ini bisa memesan tiketnya via telpon atau bisa juga on the spot. Surabaya Herritage Track (SHT) dibagi tiga bagian.

1. Exploring Surabaya 
  (Balai Pemuda - Balai Kota - Ex. De Javasche Bank) 09.00-10.302. Surabaya - The Heroes City 
   (Tugu Pahlawan - GNI - PTPN XI)                   13.00-14.303. Babad Surabaya
  (Kampung Kraton - Balai Kota - Cak Durasim)        15.00-16.30

Balai Kota - Tujuan kedua Babad Surabaya.


Kemarin kebetulan saya mendapat tiket yang Babad Surabaya, padahal sudah ngebet yang The Heroes City :( sambil menunggu SHT melaju saya menikmati setiap sudut HoS. Banyak spot kece untuk foto, karena saya datangnya pas weekend maka tidak mendapat kesempatan untuk melihat pegawai Sampoerna yang melinting rokok. Selain itu, waktu #kentjansurabaya kemarin kebetulan ada pameran lukisan di Art Gallery HoS.
Serunya berkunjung di HoS adalah pengunjung akan mendapat penjelasan dari penjaga museum tentang awal mula Museum dan silsilah dari Keluarga Sampoerna. Di dalam bangunan yang berdiri sejak tahun 1893 terdapat beberapa koleksi lukisan, meja dan perabot dari Keluarga Sampoerna. Kolam ikan yang berada di tengah ruangan menjadikan suasana Museum tenang. Pada sisi dalam Museum terdapat koleksi mesin printing tua yang digunakan untuk mencetak pada bungkus rokok, selain itu ada beberapa koleksi kemasan rokok. Ada juga koleksi seragam Marching Band Sampoerna, di lantai dua ada Gallery Shop yang menjual marchendise dari HoS.
Selamat datang di House of Sampoerna

Surabaya Heritage Track, Bus yang mengajak saya keliling kota Surabaya :D


Yuk, lanjut ke #kentjanSurabaya selanjutnya.

Selanjutnya :

1. Balai Pemuda
2. Monumen Kapal Selam
3. Zangrandi


*bersambung.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berlibur ke Malang Selama 24 Jam? Berikut Tempat yang Wajib Kamu Kunjungi

Kota Malang memang penuh daya tarik maka tidak heran jika setiap hari selalu saja wisatawan yang datang untuk berkunjung ke kota ini. Malang memang berbeda, meskipun di beberapa tempat mulai macet tidak mengurungkan niat pecintanya untuk berkunjung. Jika kamu berniat berkunjung ke kota Malang hanya sehari, itenary ini bisa menjadi pertimbangan buatmu. Yuk, mari! 06.00 – 07.30, Jalan Kawi Mengisi perut dengan sajian khas kota Malang bisa menjadi alternatif buat kamu. Salah satu yang khas dari kota Malang adalah Pecel Kawi, yang berada di Jalan Kawi. Jika kamu tidak seberapa suka Pecel, di sepanjang jalan Kawi banyak kuliner lainnya. Lokasinya pun masih satu tempat dengan Pecel Kawi, ada Nasi Buk Madura, Widuri yang menyediakan masakan campur, dan Nasi Krawu. 08.00-10.00, Alun-Alun Puas dengan sarapan khas kota Malang. Kamu bisa mencari angkot LG menuju arah pusat kota. Ada Alun-alun, dan Tugu 0 kilometer di bawah jembatan penyebrangan. Tidak perlu khawatir, di alun-alun...

Lima Tahun Lalu Itu 2019

    2019 itu lima tahun yang lalu. Aku tersenyum membaca pesan dari dia. Ternyata sudah lima tahun kami tidak saling menyapa, meskipun update kehidupannya masih melintas di linimasa akun linkedin-ku.  Lima tahun lalu namanya selalu muncul pertama kali di notifikasi whatsApp-ku. Dulu, kami pernah meyakini bahwa jarak hanya satuan untuk orang lemah. Dan akhirnya, kami menjadi bagian orang lemah itu. Kata orang akan selalu ada kesempatan kedua untuk hal yang terlewatkan. Tinggal kita mau atau tidak. Menganggap itu kesempatan atau hanya sekadar pembuktian semata. Dan ia pun menyapaku kembali setelah lima tahun berlalu. Kamu akhirnya ke Jepang ya? Gimana, seru? Menyebalkan sekali pertanyaannya, karena akhirnya aku tahu ia tak pernah berubah. Ia tetap melihatku, sementara aku hanya tahu dari update linkedin-nya. Menandakan dia ‘hidup’. Bagian menyebalkan lainnya aku melewatkan masa lima tahun itu, tapi ia tetap melihatku bertumbuh. Ia tahu aku mengeluhkan banyak hal, ia juga ta...

Hari Bersama Sheila On 7, Pengalaman Pertama Nonton Konser

Tanggal 22 September 2016 adalah hari bersejarah buat saya. Bukan, saya tidak mendapat promosi jabatan atau Partner akhirnya melamar saya. Tapi pada tanggal tersebut saya berkesempatan untuk nonton konser. Yeay! Umur yang hampir menginjak angka 30, baru kali ini saya menonton konser. Hahaha. Norak? Iya, biarin. Yeay..foto dulu sebelum nonton konser | c: @perihujan_ Berawal dari rasa kecewa karena batal ke Jakarta, akhirnya saya menerima ajakan teman untuk nonton konser Sheila On 7 di Graha Cakrawala UM pada tanggal 22 September kemarin. Saya datang ke konser tanpa ekspektasi apa pun. Hanya saja sepanjang hari, di kantor saya memutar lagu-lagu Sheila On 7 sekedar mengingat lagu-lagu mereka kembali. Yeah, saya memang agak buruk soal musik. Selain suara sumbang saya, enggak ada yang dapat saya banggakan dari pengetahuan musik saya. Jika menurut jadwal acara, Sheila On 7 seharusnya mulai naik panggung pukul 9 malam. Tapi nyatanya hingga hampir pukul 10 malam, Duta dan g...