Langsung ke konten utama

Blue Wedding Syndrome

Setiap kali ke acara pernikahan yang selalu membuat saya malas adalah ketika saya ditanya dengan pertanyaan serupa ;
“kapan nyusul?”
“loh, masnya kok gak diajak?”
Dan bla...bla..
Apalagi pernikahan tersebut adalah pernikahan saudara, ketika saya didapati duduk sendiri maka saya akan diberondong dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Saya jadi berpikir memang salah ya kalau datang ke acara pernikahan sendirian? Apakah itu berarti saya masih belum punya pasangan? Terus apakah kalau punya pasangan setiap kali ada momen-momen tersebut pasangan saya harus saya bawa-bawa? #mendadak ngomel.
Sudahlah saya tidak ingin membahas masalah itu, meskipun saya juga merasa nelangsa di acara pernikahan yang saya hadiri tadi. Bukan karena saya merasa sendiri, tetapi melihat yang lain sudah menggandeng suami atau istrinya apalagi dengan kehebohan anak-anak mereka mendadak saya terkena blue wedding syndrom. Dan hal ini sudah saya duga sebelumnya.
Pernikahan yang saya hadiri tadi siang adalah pernikahan seorang teman yang kebetulan dalam perjalanan cintanya saya adalah korban tempat curcolnya. Mengingat perjalanan cintanya yang jatuh bangun membuat saya berdecak kagum, ya mister right Dia adalah orang yang ditemuinya enam bulan lalu menggantikan pacar yang sudah empat tahun.
Katanya disela berita heboh yang saya terima dua bulan lalu, ketika Dia dengan suara cemprengnya menelpon saya dan berteriak kalau baru saja dilamar. Saya pikir Dia dilamar dengan sang pacar yang hampir empat tahun itu tapi nyatanya saya salah, mister right itu adalah pria yang Dia temui enam bulan lalu di sebuah ruang tunggu terminal.
Jodoh katanya.
Semua serba cepat, saya sesekali mendengar curhatnya tentang sang mantan. Dan ajaib, semua begitu mudah tanpa hambatan sekali. Begitu indahnya jalan cerita cinta dari Sang Khalik. Dan sebulan yang lalu saya didatanginya bersama mister right, meminta saya untuk datang ke acara pernikahannya. Dan tadi saya ikut larut dalam kebahagiannya.
Saat menikmati es cream di salah satu sudut saya merenung, ya suatu saat saya juga akan menikah. Sama seperti Dia, sama seperti juga dengan beberapa teman yang saya temui tadi. Membangun rumah tangga, mempunyai anak, dan mendiskusikan segala sesuatunya bersama suami. Menyenangkan pastinya. Tapi siapkah saya jatuh cinta setiap hari dengan orang yang sama? 

#di sudut kamar =)


nb : foto diambil dengan setengah maksa dari google.com 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lima Tahun Lalu Itu 2019

    2019 itu lima tahun yang lalu. Aku tersenyum membaca pesan dari dia. Ternyata sudah lima tahun kami tidak saling menyapa, meskipun update kehidupannya masih melintas di linimasa akun linkedin-ku.  Lima tahun lalu namanya selalu muncul pertama kali di notifikasi whatsApp-ku. Dulu, kami pernah meyakini bahwa jarak hanya satuan untuk orang lemah. Dan akhirnya, kami menjadi bagian orang lemah itu. Kata orang akan selalu ada kesempatan kedua untuk hal yang terlewatkan. Tinggal kita mau atau tidak. Menganggap itu kesempatan atau hanya sekadar pembuktian semata. Dan ia pun menyapaku kembali setelah lima tahun berlalu. Kamu akhirnya ke Jepang ya? Gimana, seru? Menyebalkan sekali pertanyaannya, karena akhirnya aku tahu ia tak pernah berubah. Ia tetap melihatku, sementara aku hanya tahu dari update linkedin-nya. Menandakan dia ‘hidup’. Bagian menyebalkan lainnya aku melewatkan masa lima tahun itu, tapi ia tetap melihatku bertumbuh. Ia tahu aku mengeluhkan banyak hal, ia juga ta...

Berlibur ke Malang Selama 24 Jam? Berikut Tempat yang Wajib Kamu Kunjungi

Kota Malang memang penuh daya tarik maka tidak heran jika setiap hari selalu saja wisatawan yang datang untuk berkunjung ke kota ini. Malang memang berbeda, meskipun di beberapa tempat mulai macet tidak mengurungkan niat pecintanya untuk berkunjung. Jika kamu berniat berkunjung ke kota Malang hanya sehari, itenary ini bisa menjadi pertimbangan buatmu. Yuk, mari! 06.00 – 07.30, Jalan Kawi Mengisi perut dengan sajian khas kota Malang bisa menjadi alternatif buat kamu. Salah satu yang khas dari kota Malang adalah Pecel Kawi, yang berada di Jalan Kawi. Jika kamu tidak seberapa suka Pecel, di sepanjang jalan Kawi banyak kuliner lainnya. Lokasinya pun masih satu tempat dengan Pecel Kawi, ada Nasi Buk Madura, Widuri yang menyediakan masakan campur, dan Nasi Krawu. 08.00-10.00, Alun-Alun Puas dengan sarapan khas kota Malang. Kamu bisa mencari angkot LG menuju arah pusat kota. Ada Alun-alun, dan Tugu 0 kilometer di bawah jembatan penyebrangan. Tidak perlu khawatir, di alun-alun...

Hari Bersama Sheila On 7, Pengalaman Pertama Nonton Konser

Tanggal 22 September 2016 adalah hari bersejarah buat saya. Bukan, saya tidak mendapat promosi jabatan atau Partner akhirnya melamar saya. Tapi pada tanggal tersebut saya berkesempatan untuk nonton konser. Yeay! Umur yang hampir menginjak angka 30, baru kali ini saya menonton konser. Hahaha. Norak? Iya, biarin. Yeay..foto dulu sebelum nonton konser | c: @perihujan_ Berawal dari rasa kecewa karena batal ke Jakarta, akhirnya saya menerima ajakan teman untuk nonton konser Sheila On 7 di Graha Cakrawala UM pada tanggal 22 September kemarin. Saya datang ke konser tanpa ekspektasi apa pun. Hanya saja sepanjang hari, di kantor saya memutar lagu-lagu Sheila On 7 sekedar mengingat lagu-lagu mereka kembali. Yeah, saya memang agak buruk soal musik. Selain suara sumbang saya, enggak ada yang dapat saya banggakan dari pengetahuan musik saya. Jika menurut jadwal acara, Sheila On 7 seharusnya mulai naik panggung pukul 9 malam. Tapi nyatanya hingga hampir pukul 10 malam, Duta dan g...