![]() |
Sarang Burung Namdur | Copyright: http://i.pbase.com/ |
Beberapa hari lalu saya ngobrol bareng Partner. Obrolan tentang pernikahan adalah hal yang sering kami bahas akhir-akhir ini, mungkin semacam kode bahwa seharusnya kami segera mengakhiri hubungan partner berasas simbiosis mutualisme ini menjadi partner hidup. YHA. Jadi abaikan prolog ini. Partner memang agak nyentrik dan sedikit absurd di kelasnya. Malam itu kami ngobrol tentang Burung Namdur. Lah, apa hubungannya Burung Namdur dengan pernikahan? Ini penjelasnnya.
Burung Namdur betina sebelum kawin dengan pasangannya dia akan menyeleksi siapa yang akan menjadi pejantannya. Burung Namdur jantan akan menarik perhatian betinanya dengan menari-nari di depan sarang yang dibuatnya. Jangan salah, sarang yang dibuat Burung Namdur ini beneran bagus. Sarang Burung Namdur ini tidak biasa, bahkan para ahli menjuluki burung ini dengan arsitek ulung karena keahliannya membuat sarang. Jika tarian Burung Namdur jantan ini menarik si betina, maka mereka akan kawin. Jika tidak? Hmm, jangan harap Burung Namdur jantan dapat mengawini betina pilihannya. Kamu mungkin berpikir Burung Namdur betina itu matre, iya memang. Tapi mereka realistis.
Coba kamu pikir apa yang terjadi jika Burung Namdur betina tidak pilih-pilih pasangan? Di mana anak-anak mereka tinggal? Rumah adalah hal penting, untuk itulah Burung Namdur sangat mengutamakan hal ini. Bagi mereka sarang yang bagus akan menjamin hidup mereka. Tarian para jantan adalah wujud usaha mereka, untuk menarik perhatian betinanya. Jadi ibaratnya sarang adalah harta, tarian adalah penampilan. Ingin menarik perhatian calon pasangan kamu jangan hanya modal cinta saja, harta dan penampilan juga penting.
Hal ini menarik, Burung Namdur saja tidak hanya mementingkan cinta untuk memutuskan hidup bersama. Jadi apakah masih salah jika saya bilang, cinta saja enggak cukup buat bekal sebuah pernikahan? Okay, kita menikah memang butuh cinta karena cinta dapat menguatkan saat di antara kamu dan pasangan merasa putus asa. Tapi apakah hanya cukup itu saja. Tidak semua hal bisa dibeli dengan uang tapi semua hal butuh uang. Setuju? Masak iya, mau makan cukup hanya dengan cinta? Emang kenyang ya? ENGGAK.
Tapi bukan berarti saya enggak percaya dengan rejeki pernikahan. Saya percaya orang yang menikah memiliki rejekinya masing-masing. Bahkan mungkin berlipat daripada saat sendiri. Tapi bukan berarti saya tidak boleh memilih pasangan yang mau diajak sukses bersama alih-alih diajak susah bersama, kan? Saya yakin hubungan pernikahan akan lebih menyenangkan jika saat memulainya, saya dan pasangan sudah memiliki modal. Pekerjaan yang setle salah satunya.
Jadi masih menganggap bahwa dengan cinta saja cukup membuatmu yakin untuk menikah? Kalau saya, nanti dulu. Karena bagi saya untuk jatuh cinta butuh perasaan dan penghasilan untuk merawatnya. Atau hal ini hanya berlaku untuk saya saja? Selamat hari ini.
yup... setuju
BalasHapusjadi kapan?
BalasHapusNggg..besok mbak, kalau gak lupa 😂😂😂
Hapus