Doa tak akan pernah mengembalikan ia yang telah pergi, tetapi doa akan menabahkanmu dari kehilangan – Ayu Puji Lestari. Perjalanan ini terlalu lama, bayangan tentang Bapak memenuhi isi kepalaku. Telpon yang kuterima subuh tadi mengantarkanku untuk duduk di dalam bus berwarna kuning ini. Perjalanan untuk pulang. Air mata berkali-kali kuusap. Mengabaikan pandangan heran penumpang yang memenuhi bus ini. Aku hanya ingin segera sampai rumah, dan memastikan bahwa Bapak baik-baik saja. Bahwa kekhawatiranku tak akan pernah terjadi. Aku hanya ingin memeluk Bapak. “Bagaimana kuliahmu?” tanya Bapak saat mengantarku kembali ke Pasuruan sore itu. “Tinggal tugas akhir pak,”jawabku setengah berteriak, mengalahkan suara motor yang membenamkan suaraku. “Ya syukur. Tahun ini selesai kan?” “Insyaallah,” Jawabku. Dan itu adalah percakapan terakhirku bersama Bapak, sebelum akhirnya pertengahan Januari kemarin Bapak harus dirawat di rumah sakit. Ada peradangan di ginja...
Kerena menulis adalah cara terbaik mengabadikan kenangan