Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Keluarga Itu...

Saya tinggal terpisah dengan orang tua sejak lulus dari SMA. Alasan studi membuat saya harus meninggalkan kota kelahiran, yang artinya saya pun harus berpisah dengan orang tua. Kehidupan merantau membuat saya belajar tentang banyak hal, salah satunya belajar untuk lebih mandiri dan menerima orang lain. Saya termasuk orang yang sulit untuk memulai komunikasi dengan orang lain. Lebih suka menghabiskan waktu sendiri, daripada harus mengobrol bersama orang lain.  Semenjak merantau karena urusan belajar dan pekerjaan, saya mulai belajar untuk membuka diri. Salah satunya belajar untuk menerima kehadiran orang lain. Saya sadar, tidak selamanya hal remeh dapat saya lakukan sendiri. Meskipun ego saya sering berontak ‘halah masalah gini aja, gampang!’ Tapi semua berubah saat saya sakit untuk pertama kalinya di rantau, membuat saya berpikir ‘Loh, ternyata saya butuh orang lain juga ya?’. Sakit membuat saya tidak dapat melakukan apapun, termasuk untuk sekadar membeli makan. Pergi ke dokter pu

Hodie Mihi, Cras Tibi*

Gadis itu merapatkan cardigannya. Beberapa helai daun sukses digugurkan angin sore itu. Dingin. Semerbak aroma petrichor menyeruak di hidungnya. Gadis itu menerawang ke atas. Awan putih menggantung. Seharusnya hujan masih lama. Ini Juli, tidak akan hujan, ramalnya. Tapi aroma petrichor yang dibawa angin menyeruak di hidungnya. Dia melihat jam yang melingkar di tangannya. Sudah hampir setengah jam, angkot yang ditunggunya belum juga datang. “Ketemu lagi. Hari ini akan hujan,” seseorang bergumam di sebelahnya. Ia menoleh. Laki-laki yang sama. Semingggu ini dia selalu bertemu dengan lelaki ini. Di tempat ia biasa menunggu angkot. “Besok hujan. Jangan lupa bawa payung, sebaiknya kamu ganti cardiganmu dengan jaket yang sedikit tebal. Besok hujan tidak akan seringan ini,” lanjutnya. Gadis itu tidak menyahut. Pandangannya lurus ke depan. Meskipun ia tidak bisa untuk tidak melihat pria itu dari sudut matanya. “Aku Ardhi, kenalkan,” ucap pria itu. Tangannya menggantung tanpa sa

Hal yang Selalu Saya Rindukan Saat Menjadi Akuntan

Sudah hampir satu tahun saya pindah haluan jadi Akuntan dan berpindah menjadi seorang Penulis Konten di sebuah Media Online. Keputusan yang sempat menjadi drama. Tidak hanya bagi orang-orang terdekat saya, pun dengan orang –orang di kantor yang saya tinggalkan. Ya, meskipun sekarang saya bukan lagi seorang Fulltime Akuntan, tapi saya tidak benar-benar meninggalkan dunia Akuntansi ini. Saya masih menerima job review di luar. Terkadang saya merindukan rutinitas sebagai Akuntan. Yang setiap harinya gak jauh-jauh dari worksheet. Meja kerja andalan, camilan bukan sponsor :D | c: @perihujan_ Akuntansi adalah dunia yang sudah saya kenal sejak memutuskan murtad sebagai seorang Anak IPA. Seperti kutukan, Akuntansi adalah satu hal yang saya benci dan berubah menjadi hal yang saya cintai. Saya enggak pinter-pinter amat di pelajaran sains, saya lebih suka pelajaran sosial sebenarnya. Alih-alih menyukai mengamati reaksi kimia, saya lebih suka belajar Sejarah dan Geografi. Dulu saya masuk I

Memberi Pelajaran Kepada Hati, Sebuah Catatan Kecil dari Teleseri Kesempurnaan Cinta

Saya bukan penggemar Sinetron, tapi semua berubah saat saya iseng menonton Kesempurnaan Cinta. Teleseri yang tayang di Net TV ini memang berbeda. Selain pengambilan gambarnya yang keren, tentu saja ceritanya yang jauh dari menye-menye rebutan pacar dan harta adalah salah satu alasan mengapa saya rela mengikuti Teleseri ini. Di Teleseri ini gak ada pemeran antagonis yang teriak-teriak dengan backsound yang khas, tidak ada tipu-tipu demi rebutan harta. Adanya Teleseri Kesempurnaan cinta, masa depan tayangan TV Lokal bagi saya menjadi enggak surem-surem amat. Pastinya Kesempurnaan Cinta membuat saya semangat berangkat pagi ke kantor untuk melihat tayanyan ulangnya di zulu. Hehe. Okay, kelamaan prolognya ya? Hehehe. Saya bukan penggemar Ririn, tapi saya trenyuh dengan karakter yang diperankan Ririn yaitu Renata. Sebenarnya saya lebih menyukai sosok Hana, tipikal wanita urban yang seksi, smart, berpikiran terbuka dan pekerja keras. Tapi kali ini saya akan membahas Renata, salah sat

Hari Bersama Sheila On 7, Pengalaman Pertama Nonton Konser

Tanggal 22 September 2016 adalah hari bersejarah buat saya. Bukan, saya tidak mendapat promosi jabatan atau Partner akhirnya melamar saya. Tapi pada tanggal tersebut saya berkesempatan untuk nonton konser. Yeay! Umur yang hampir menginjak angka 30, baru kali ini saya menonton konser. Hahaha. Norak? Iya, biarin. Yeay..foto dulu sebelum nonton konser | c: @perihujan_ Berawal dari rasa kecewa karena batal ke Jakarta, akhirnya saya menerima ajakan teman untuk nonton konser Sheila On 7 di Graha Cakrawala UM pada tanggal 22 September kemarin. Saya datang ke konser tanpa ekspektasi apa pun. Hanya saja sepanjang hari, di kantor saya memutar lagu-lagu Sheila On 7 sekedar mengingat lagu-lagu mereka kembali. Yeah, saya memang agak buruk soal musik. Selain suara sumbang saya, enggak ada yang dapat saya banggakan dari pengetahuan musik saya. Jika menurut jadwal acara, Sheila On 7 seharusnya mulai naik panggung pukul 9 malam. Tapi nyatanya hingga hampir pukul 10 malam, Duta dan g

Premium Deluxe Atria Hotel Malang Sebagai Teman Perjalanan Bisnis Kamu

Beberapa waktu lalu salah satu teman saya mampir ke Malang untuk keperluan bisnis. Seperti biasa dia meminta untuk rekomendasi Hotel yang nyaman, dan tempatnya harus di pusat kota. Kebetulan dia harus ke tempat klien yang berada di pusat kota. Jelas dong, sebagai teman yang baik harus membantu memberikan solusi buatnya. Tapi karena permintaannya yang beragam saya sempat dibuat bingung juga. Dari meminta ukuran kamar yang tidak terlalu luas (ya, dia memang sedikit penakut), harus memiliki fasilitas oke dan pas buat keperlaun bisnisnya, dan juga harus di pusat kota agar aksesnya mudah. Agak ribet dan banyak maunya ya? Untungnya beberapa waktu lalu Atria Hotel Malang meluncurkan tipe kamar yang baru yaitu Premium Deluxe,kamar ini memiliki fasilitas setara suite dengan ukuran kamar deluxe. Nah, sangat cocok dengan permintaan teman saya. Harganya pun bersaing hanya Rp 780.000/net/night. Fasilitas yang didapat  pun tidak kalah menarik. Mulai dari sarapan untuk dua pax, buah, surat kabar,